Kamis, 18 Juni 2020

Kemdikbud Menggelar Perayaan Hari Guru Nasional 2017





Peringatan HGN tahun 2017 dipusatkan di halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada hari Sabtu 25 Nopember 2017. Upacara yang didatangi para pejabat dan karyawan di lingkungan Kemdikbud ini dipimpin oleh Mendikbud sebagai inspektur upacara. Upacara ini juga juga dibarengi Guru akseptor seminar Guru, finalis lomba Inovasi Pembelajaran, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah penerima Simposium Tendik, peserta lomba Guru dan Pengelola PAUD, serta seruan yang lain.
Resepsi peringatan HGN dilanjutkan dengan pengumuman dan penobatan peserta terbaik kontes dan simposium tendik yang dikerjakan di ruang Gedung Insan Cendekia Kemdikbud. Mengawali program, penerima dihibur oleh performa Seni tradisional Banten berbentukpementasan Rampak Beduk dari siswa-siswi SMK Negeri 2 Pandeglang yang cukup menciptakan decak takjub penonton. Acara ini juga dimeriahkan dengan festival pendidikan dari lingkungan UPT Kemdikbud se-Indonesia yang dibuka secara resmi oleh Plt Dirjen GTK Dr. Hamid Muhammad. Pada puncak program, Mendikbud Prof. Dr. Muhajir Effendy berkesempatan memberikan sambutan dalam peringatan HGN 2017 dan menawarkan selamat kepada seluruh Guru Indonesia.
Dalam pidatonya menteri pendidikan dan kebudayaan mengajak kita semua melakukan refleksi kepada kinerja pendidik dan tenaga kependidikan serta kemdikbud. Menteri menganalogikan jika di tentara angkatan darat ada pasukan infantry (bab jalan kaki), artileri (bab senjata meriam), kavaleri (bagian tank), zeni (merencanakan fasilitas dan angkutan), pasukan bantuan kesehatan, angkutan perbekalan, dan yang paling depan yaitu pasukan invanteri yang bisa mati duluan pada dikala perang. Dalam konteks pendidikan, guru yaitu pasukan invanterinya pendidikan. Kaprikornus bila pendidikan gagal maka yang pertama bertanggung jawab ialah Guru. Karenanya guru harus betul-betul diamati, alasannya guru memilih menang tidaknya melawan kebodohan, kejumudan dan ketidakmajuan untuk Negara kita tersayang. Menteri mendoakan supaya para guru mendapatkan petunjuk Allah SWT, dapat melakukan peran dengan baik, sarat pengabdian, dan mendidik dengan hati nurani.
Mendikbud juga menyinari besarnya jumlah guru PNS yang pensiun 5 tahun terakhir yang belum terganti sebab moratorium sejak 2011, dan jumlah ini digantikan oleh guru yang diangkat oleh Kepala Sekolah yang lalu menyebabkan permasalah dengan kualifikasi, kompetensi dan sertifikasinya.
Di bab lain Mendikbud juga mengecek dualisme system pengelolaan pendidikan di bawah kemdikbud dan Kemenag yang bisa jadi berbeda patokan, karena Kemenag bersifat sentralistik sementara kemdikbud telah desentralistik. Aliran alokasi anggaran 20% dari APBN untuk pendidikan disampaikan secara rinci dimana Kemdikbud bantu-membantu cuma mengurus sekitar 9%-nya saja. Bukan memiliki arti menteri lepas tanggung jawab, namun jajaran kemdikbud terus bekerja keras memainkan peranan seperti yang diamanatkan UU dengan segala keterbatasannya. Supaya ada pengertian bareng bahwa soal pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab kemdikbud tetapi menjadi tanggungjawab banyak pihak dan juga masyarakat.
Mendikbud berharap guru yang telah mendapatkan pertolongan profesi dapat memperlihatkan prestasi dan pengabdainnya sebaik mungkin, jangan hingga guru bersertifikasi dan guru honorer kerjanya sama saja. Guru harus mampu menjadi acuan, guru bukan hanya pengajar namun juga pendidik yang tidak mampu tergantikan, tidak bisa diwakilkan apalagi guru tidak hadir di tengah siswa. Guru harus mendidik, di depan mesti menjadi acuan, di tengah memberi inpirasi, dan di belakang memberi motivasi. Menteri juga mengecek symbol/logo kemdikbud dengan hanya mencantumkan Tut Wuri Handayani sehingga guru belum bisa menjadi contoh dan memberi gagasan, tanpa berencana menyalahkan penggagas symbol tersebut. Menteri juga meminta semua sekolah mesti biasa menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza. Siswa lulusan Sekolah Dasar harus hafal Indonesia Raya 3 stanza.
Dalam implementasi pendidikan karakter diharapkan tidak ada lagi polemic tentang hari sekolah. Guru akan sama mirip ASN lainnya, dengan 5 hari kerja dan 8 jam perhari. Kurikulum tetap K13 atau kurikulum apapun yang penting gurunya yang kompeten, inovatif dan kreatif. Pendidikan akademik, pembinaan dan pengalaman menjadi modal guru dalam implementasi kurikulum secara profesional. MGMP menjadi sungguh penting untuk mengasah wawasan dan keahlian antara senior dan yunior. Kepada guru/Kepala sekolah/Pengawas sekolah contoh-teladan ini menteri berharap dapat menawarkan acuan dan contoh untuk siswa dan untuk rekan-rekan sejawatnya.

MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KETELADANAN GURU. 
GURU MULIA KARENA KARYA.
SELAMAT HARI GURU NASIONAL TAHUN 2017
download pidato Mendikbud

Sumber https://virtualpendampingan.blogspot.com


EmoticonEmoticon