Selasa, 16 Juni 2020

Hots: High Order Thinking Skill

MERUMUSKAN PERTANYAAN HOTS (MENDORONG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI)
HOTS = High Order Thinking Skill

Latar Belakang
       Pertanyaan yang diajukan guru sering cuma membutuhkan tanggapan YA atau TIDAK
       Pertanyaan yang diajukan guru sering lebih menuntut siswa untuk mengulang pemikiran yang telah dikemukakan guru dibandingkan dengan memproduksi pemikiran siswa sendiri
       Jenis pertanyaan yang diberikan oleh guru sangat kuat kepada kemajuan keahlian berfikir siswa.
       Pertanyaan yang mengakibatkan siswa untuk berfikir analitis, evaluatif dan kreatif dapat melatih siswa untuk menjadi pemikir yang kritis dan inovatif
Refleksi Diri:
Apa tujuan Saudara bertanya terhadap siswa:
  •  Mengharapkan tanggapan benar?
     atau
·         Memicu berpikir siswa?
Jika Saudara menghendaki balasan benar, bagaimana kemungkinan siswa berani menjawab bila mereka tidak percaya jawabannya benar?
Jika tujuan Saudara mengajukan pertanyaan ingin mengetahui sesuatu tentang siswa, apa yang ingin Saudara ketahui?
·         pengetahuan siswa?
atau
·         proses berpikir siswa?
Proses berpikir apakah yang terpicu oleh pertanyaan Saudara?
·         siswa mengulang gagasan kerabat?
      atau
·         siswa membangun ide sendiri?
Pertanyaan tingkat tinggi (HOTS) mengakibatkan kemampuan berpikir analisis, menganalisa, dan mengkreasi, tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pembuatan (recite).
Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan:
1.    transfer satu rancangan ke konsep lainnya,
2.    memproses dan menerapkan info,
3.    mencari kaitan dari banyak sekali berita yang berlawanan- beda,
4.    menggunakan gosip untuk menyelesaikan dilema, dan
5.    menelaah ilham dan isu secara kritis.
Soal HOTS umumnya mengukur dimensi metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi konkret, konseptual, atau prosedural saja.
Dimensi metakognitif menggambarkan kesanggupan menghubungkan beberapa rancangan yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (dilema solving), memilih taktik pemecahan masalah, menemukan (discovery) sistem baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.
Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan:
1.    mengetahui (knowing-C1),
2.    memahami (understanding-C2),
3.    menerapkan (aplying-C3),
4.    menganalisis (analyzing-C4),
5.    menganalisa (evaluating-C5), dan
6.    mengkreasi (creating-C6).

Soal-soal HOTS kebanyakan mengukur kesanggupan pada ranah menganalisis (analyzing-C4), memeriksa (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6)

Sumber https://virtualpendampingan.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)