Minggu, 06 Desember 2020

Makalah Ekologi Dan Ilmu Lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Ekologi Dan Ilmu Lingkungan

A. Pengertian Ekologi
Ekologi ialah ilmu yang mempelajari korelasi timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Sangat diperhatikan dengan relasi energi dan menemukannya kembali terhadap matahari kita yang merupakan sumber energi yang dipakai dalam fotosintesis

Habitat (berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti menempati) yakni daerah sebuah spesies tinggal dan meningkat . Pada dasarnya, habitat yakni lingkungan paling tidak lingkungan fisiknya—di sekitarpopulasi suatu spesies yang mensugesti dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kalangan spesies, atau komunitas. Dalam ilmu ekologi, jikalau pada suatu kawasan yang serupa hidup berbagai kalangan spesies (mereka menyebarkan habitat yang sama) maka habitat tersebut disebut selaku biotop. Bioma yakni sekelompok tumbuhan dan hewan yang tinggal di sebuah habitat pada suatu lokasi geografis tertentu.

Pembagian Ekologi Menurut Habitatnya:
  • Ekologi perairan tawar
  • Ekologi bahari
  • Ekologi darat
Menurut garis Taxonomi
  • Ekologi flora
  • Ekologi vertebrata
  • Ekologi serangga
  • Ekologi jasad renik

B. Ilmu Lingkungan 
Ilmu lingkungan yakni ekologi yang menerapkan aneka macam azas dan konsepnya terhadap dilema yang lebih luas,yang menyangkut pula korelasi manusia dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari relasi timbal balik anatara jasad hidup (termasuk insan) dengan dengan lingkungannya.

Ilmu lingkungan (environmental science atau envirology) ialah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Ilmu Lingkungan ialah sebuah studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang layak di dalamnya. Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari wawasan yang pintar, tepat (valid), gres, dan menyeluruh perihal alam sekitar, dan imbas perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut yakni untuk menyebabkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan kepada insan dan lingkungan hidup secara menyeluruh.

Ilmu lingkungan ialah perpaduan desain dan asas banyak sekali ilmu (utamanya ekologi, ilmu lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu tanah, geografi, demografi, ekonomi dan sebagainya), yang bermaksud untuk mempelajari dan memecahkan persoalan yang menyangkut relasi antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.

Ilmu Lingkungan merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasikan banyak sekali ilmu yang mempelajari jasad hidup (tergolong manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini mampu dikatakan selaku suatu poros, tempat aneka macam asas dan konsep aneka macam ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk menangani persoalan korelasi antara jasad hidup dengan lingkungannya.

Asas di dalam sebuah ilmu intinya merupakan penyamarataan kesimpulan secara lazim, yang lalu dipakai sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan suasana yang lebih spesifik. Asas dapat terjadi lewat suatu penggunaan dan pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui oleh segolongan ilmuwan tertentu saja, sebab asas ini hanya ialah penyamarataan secara empiris saja dan cuma benar pada suasana dan kondisi yang lebih terbatas, sehingga terkadang asas ini menjadi bahan kontradiksi.

Namun demikian sebaliknya kalau sebuah asas telah diuji berkali-kali dan balasannya terus dapat dipertahankan, maka asas ini dapat berubah statusnya menjadi hukum. Begitu pula bila asas yang mentah dan masih berupa prasangka ilmiah seorang peneliti, lazimdisebut hipotesis Hipotesis ini dapat menjadi asas bila diuji secara terus menerus sehingga memperoleh kesimpulan adanya kebenaran yang mampu dipraktekkan secara lazim. Untuk mendapatkan asas baru dengan cara pengujian hipotesis ini disebut cara induksi dan kebanyakan dipergunakan dalam bidang-bidang biologi, kimia dan fisika. Disini metode pengumpulan data lewat beberapa percobaaan yang relatif terbatas untuk menciptakan kesimpulan yang menyeluruh. Sebaliknya cara lain yakni dengan cara deduksi dengan memakai kesimpulan lazim untuk membuktikan peristiwa yang spesifik. Asas baru juga dapat diperoleh dengan cara simulasi komputer dan penggunaan versi matematika untuk mendapatkan semacam tiruan kondisi di alam (mimik). Cara lain juga dapat diperoleh dengan metode perbandingan misalnya dengan membandingkan antara kawasan yang satu dengan yang yang lain. Cara-cara untuk menerima asas tersebut mampu dikombinasikan satu dengan yang lainnya.

Asas di dalam suatu ilmu yang sudah meningkat dipakai selaku landasan yang kuat dan besar lengan berkuasa untuk mendapatkan hasil, teori dan versi mirip pada ilmu lingkungan. Untuk menyajikan asas dasar ini dilaksanakan dengan mengemukakan kerangka teorinya terlebih dulu, kemudian sesudah dipahami teladan dan organisasi pemikirannya gres dikemukakan fakta-fakta yang mendukung dan didukung, sehingga asas-asas disini sebetulnya ialah satu kesatuan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain (sesuai dengan urutan logikanya).

DAFTAR PUSTAKA
  • Catenese, A.J. and Sayder, J.C., 1988, Perencanaan Kota, Wahyudi (Ed.), Edisi ke-II, Erlangga, Jakarta.
  • Sastrawijaya, A.T., 2000, Pencemaran Lingkungan, Cet. II, Rineka Cipta, Jakarta.
  • Sipardi, I, 2003, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya, Cet. II, Alumni, Jakarta.
  • Soeriaatmadja, R.E., 1989, Ilmu Lingkungan, Edisi ke-IV, ITB, Bandung.
  • Suripin, 2002, Pelestarian Sumber Daya tanah dan Air, ANDI, Yogyakarta.
  • Tandjung, S.D., 1999, Pengantar Ilmu Lingkungan, Laboratorium Ekologi, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  • Wartasaputra, S., 1990, Prioritas Pelestarian Hidupan Liar, dalam Majalah Hidupan Liar Indonesia, Vol. I No. 1, Masyarakat Pelestarian Hidup Liar Indonesia.

Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com


EmoticonEmoticon