"Pada hakekatnya Qurban adalah sarana kita mendekatkan diri terhadap Allah. Cara mendekat nya dengan kita menyisakan harta kita untuk mengusahakan hewan qurban untuk dipotong. Ketika hewan qurban dipotong, maknanya kita memotong sifat-sifat hayawaniah kita, yang tersisa yakni sifat insaniahnya.
![]() |
Suasana Sholat Idul Adha 1440 H, 11 Agustus 2019 di Lapangan Makamhaji, Sukoharjo |
Egois, ingin menang sendiri, tidak menghiraukan, korupsi, itu beberapa sifat hayawaniah yang harus kita potong. Kita sisakan sifat insaniah kita. Kepedulian itu salah satu sifat insaniah kita. Jika kita bisa erat dengan Allah dengan fasilitas Qurban ini, Insya Allah, korupsi, egois, ingin menang sendiri tak ada lagi.
Di akhir tahun 1440 H ini mari, Qurban tak cuma sekedar ritual. Ada makna yang harus kita bawa setelahnya. Bila perlu mari kita buat "TASKAH" Tabungan Asuransi Kampung Akhirat. Mari sisihkan, perhari, atau perbulan, supaya di final tahun berikutnya kita mampu ber Qurban, dan mengembangkan"
Begitulah isi khutbah Sholat Hari Raya Idul Adha 1440 H oleh Prof. Dr. Nasrudin Baidan, M. A, yang bertindak selaku Imam sekaligus khotib. Sholat Hari Raya Idul Adha di Lapangan Makamhaji Kartasura ini dihadiri oleh masyarakat Makamhaji dan sekitarnya.
Dilaporkan oleh Pantia, sampai pagi itu, Tahun 2019 ini Desa Makamhaji tercatat 89 sapi dan 186 kambing siap di potong. Hal itu masih data sementara, alasannya yang melaporkan gres 40 masjd, sedangkan 54 sisanya belum melaporkan. Disampaikan oleh panitia, perolehan infak pagi itu (alasannya adalah proses penghitungan belum final) sejumlah Rp. 17. 830.000,00.

Sumber https://www.aansupriyanto.com/
EmoticonEmoticon