Selasa, 28 Januari 2020

Pensiun Ngopi di Warkop

Kulihat

cuaca begitu gelap diluar, akhirnya kuputuskan untuk duduk sambil menghayalkan

ide apa yang akan ku tulis hari ini.


Mulai

ku ketik kata demi kata agar jari jemari ku semakin lincah memainkan perannya

menyulap kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang menyihir…


Mulai

ku coba mengeluarkan isi yang ada dalam kepala ku… sebanyak apa pun isinya

hari ini, pasti akan ku keluarkan semuanya. Mau banyak atau sedikit isinya pun

harus tetap ku keluarkan…


Mudah-mudahan

isinya banyak trus berguna juga buat teman-teman ku hari ini dan mudah-mudahan

makin nambah juga stoknya.


Baru

setengah halaman ku ketik, tiba-tiba ada yang mendatangi ku dan langsung bertanya….

Lagi sibuk ya?


Ku

jawab dengan santai: Ah nggak juga, nyibukan

jari aja biar gak ngantuk
.


Saking

fokusnya, aku sampe gak tau ada yang datang. Pas ku lihat ke arah wajahnya, ahhh

dia dia dia, aku kaget juga rupanya yang datang itu adalah teman ku.


Ku

persilahkan ia duduk dan aku masih sambil meneruskan celoteh ku sambil memungut

sisa isi kepala yang ku rasakan itu udah hampir buyar.


Jadi

hari ini kami rencananya akan melanjutkan kebiasaan ngopi di warkop, karena

diluar sana sebentar lagi akan turun hujan dan pasti akan menghalangi juga jadi

kami nyantai di rumah dulu.


Sambil

nyeruput kopi, ku tanya balik sama teman

ku. Ada apa ini, sampai-sampai harus repot-repot datang ke tempat ku?

 

Gini,

diluar lagi hujan dan kita gak mungkin juga harus pergi hujan-hujanan, mending

kita ngopi disini dulu setelah hujan reda barulah kita ngopi diluar. Sanggahnya…


Baiklah…

ku lanjutkan dulu kerjaan ku sambil menunggu hujan reda. Karena sebentar lagi

juga kelar nih, nanggung dan mudah-mudahan hujannya gak lama ya, sahut ku

perlahan, sambil melanjutkan senam jari ku diatas keyboard.


Tak

lama kemudian (kira-kira 15 menit) hujan

pun reda dan giliran aku yang tanya sama teman ku tadi.


Di

luar hujan udah reda dan cuaca sepertinya bersahabat, gimana apakah kita bisa

lanjutkan petualangan hari ini? tanya ku sedikit mendesaknya…


Boleh

aja, jawabnya singkat.


Ya

udah, aku siap-siap dulu ya…..


Oke…


Jadi

rencananya kami akan pergi ke sebuah tempat ngopi “Warkop” yang sepertinya asik nih

sambil ngobrol.


Pas

tiba di sana, akhirnya kami pun memesan kopi dan sepotong roti bakar untuk

menemani kopi biar gak sendirian di meja.


Kasian

kopi sendirian, kalo ada temennya kan gak kesepian lagi…dia


Inilah

edisi ngopi paling nikmat ya di Warkop, dan sekarang aku udah gantung cangkir

dulu….kalo pemain sepak bola pensiun kan gantung sepatu, kalo pecinta kopi yang

suka ngopi di warkop ya gantung cangkir…alias pensiun ngopi di warkop.


Untuk sementara “Pensiun

Ngopi di Warkop
“, karena warkop kan udah punya DKI (Dono, Kasino & Indro) Ngopinya

dilanjutin di Rumah Aja…


 


Nih

kalau “Pensiun Ngopi di Warkop” di

bikin buku fiksi or non fiksi bakalan ada yang beli gak ya bukunya?

Pensiun Ngopi di Warkop


Pensiun Ngopi di Warkop


Terinspirasi dari “Preman Pensiun” & “Kopi Sianida” di aduk-aduk dulu jadilah “Pensiun Ngopi



Sumber er.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)