Rabu, 02 September 2020

Makalah Pentingnya Pendidikan Pada Anak Usia Dini Di Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

Rendahnya mutu pendidikan masih disandang bangsa Indonesia. Hal ini mampu diminimalkan dengan mengoptimalkan pendidikan pada anak semenjak dini. Pada usia 0-6 tahun anak perlu menerima perhatian khusus alasannya adalah ketika inilah kesiapan mental dan emosionalnya mulai terbentuk. Penelitian kepada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memperlihatkan bahwa kualitas pendidikan dan keberhasilan akademis secara signifikan dipengaruhi oleh mutu masukan pendidikan, ialah kesiapan mental dan emosional anak ketika memasuki sekolah dasar.

Anak mulai berguru dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya semenjak bayi. Hal ini dikarenakan kemajuan otak bayi dibuat pada usia nol hingga enam tahun. Oleh sebab itu asupan nutrisi yang cukup juga mesti diperhatikan. Para mahir neurologi meyakini sekitar 50% kapasitas kecerdasan manusia terjadi pada usia empat tahun, 80% terjadi dikala usia delapan tahun, dan 100% dikala anak mencapai usia 8-18 tahun. Itulah sebabnya, mengapa abad anak-anak dinamakan kurun keemasan. Sebab, sehabis periode perkembangan ini lewat, berapapun kapabilitas kecerdasan yang dicapai oleh masing-masing individu, tidak akan berkembanglagi.

Bagi yang memiliki anak, pasti tidak mau melupakan kurun keemasan ini. Berdasarkan kajian neurologi dan psikologi, perkembangan kualitas anak usia dini disamping dipengaruhi oleh aspek bawaan juga dipengaruhi aspek kesehatan, gizi, dan psikososial yang diperoleh dari lingkungannya. Maka, faktor lingkungan mesti direkayasa semaksimal mungkin semoga kelemahan yang ditimbulkan faktor bawaan tersebut bisa diminimalkan.

Dalam tahun-tahun pertama kehidupan, otak anak berkembang sungguh pesat dan menghasilkan bertrilyun-trilyun sambungan yang menampung aneka macam kesanggupan dan potensi. Nutrisi bagi perkembangan anak merupakan faktor terpenting yang tidak mampu dipisahkan satu dengan yang yang lain.

Setidaknya terdapat enam faktor yang mesti diamati terkait dengan perkembangan anak antara lain:
  • Perkembangan fisik: hal ini terkait dengan pertumbuhan motorik dan fisik anak seperti berjalan dan kesanggupan mengatur pergerakan tubuh.
  • Perkembangan sensorik: berhubungan dengan kemampuan anak memakai panca indra dalam menghimpun info.
  • Perkembangan komunikasi dan bahasa: terkait dengan kemampuan menangkap rangsangan visual dan bunyi serta meresponnya, khususnya berhubungan dengan kemampuan berbahasa dan mengekspresikan pikiran dan perasaan.
  • Perkembangan kognitif: berkaitan dengan bagaimana anak berpikir dan bertindak.
  • Perkembangan emosional: berkaitan dengan kesanggupan menertibkan perasaan dalam situasi dan keadaan tertentu.
  • Perkembangan sosial: berkaitan dengan kesanggupan memahami identitas pribadi, kekerabatan dengan orang lain, dan status dalam lingkungan sosial.

Para orang renta juga dituntut untuk mengerti fase-fase perkembangan anak. Fase pertama, mulai pada usia 0-1 tahun. Anak diusia ini ialah suatu mahkluk yang tertutup dan egosentris. Ia memiliki dunia sendiri yang berpusat pada dirinya sendiri. Dalam fase ini, anak mengalami pertumbuhan pada semua bab tubuhnya. Ia mulai berlatih mengenal dunia sekitarnya dengan banyak sekali macam gerakan. Anak mulai mampu memegang dan menjangkau benda-benda disekitarnya. Ini memiliki arti bahwa sudah mulai ada relasi antara dirinya dan dunia luar yang terjadi pada pertengahan tahun pertama (± 6 bulan). Pada tamat fase ini terdapat dua hal yang penting adalah: anak mencar ilmu berlangsung dan mulai mencar ilmu berbicara.

Fase kedua, terjadi pada usia 2-4 tahun ditandai dengan anak kian tertarik terhadap dunia luar utamanya dengan banyak sekali macam permainan dan bahasa. Dunia sekitarnya dipandang dan diberi corak berdasarkan keadaan dan sifat-sifat dirinya. Disinilah mulai timbul kesadaran akan "akunya". Anak menjelma pemberontak dan semua harus tunduk kepada keinginannya.

Fase ketiga, terjadi pada usia 5-8 tahun. Pada fase pertama dan kedua, anak masih bersifat sungguh subjektif namun pada fase ketiga ini anak mulai dapat melihat sekelilingnya dengan lebih objektif. Semangat bermain berubah menjadi semangat bekerja. Timbul kesadaran kerja dan rasa tanggung jawab terhadap kewajibannya. Rasa sosial juga mulai tumbuh. Ini berarti dalam relasi sosialnya anak telah mampu tunduk pada ketentuan-ketentuan disekitarnya. Mereka menghendaki ketentuan-ketentuan yang logis dan positif. Pandangan dan keinginan akan realitas mulai muncul.


BAB II
PEMBAHASAN

1 Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan Anak Usia Dini ialah salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah perkembangan dan kemajuan fisik dan kecerdasan daya pikir, daya cipta, emosi, spiritual, berbahasa/ komunikasi, sosial. Selain itu, PAUD juga ialah sebuah upaya training yang ditujukan terhadap anak sejak lahir hingga dengan usia enam tahun yang dilakukan lewat sumbangan rangsangan pendidikan untuk membantu kemajuan dan kemajuan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.

2 Tujuan Diadakannya PAUD

“Penelitian terhadap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menunjukkan bahwa kualitas pendidikan dan kesuksesan akademis secara signifikan dipengaruhi oleh kualitas masukan pendidikan ialah kesiapan mental dan emosional anak memasuki sekolah dasar” (Widarso, 2008). Itulah yang mendasari tujuan diadakannya PAUD, yaitu untuk memperlancar serta mempermudah anak untuk memasuki awal pendidikan. Sehingga anak menjadi lebih mandiri, disiplin, dan lebih gampang mengembangkan kecerdasannya.


3 Fungsi dari Pendidikan Anak Usia Dini

Fungsi PAUD adalah selaku pondasi yang berpengaruh biar dikemudian hari anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang bermutu. Olek alasannya itu PAUD penting sekali untuk diadakan, karena pada usia anak-anak merupakan “kala emas” sebab pada ketika itu pertumbuhan otak manusia sangat cepat. Sehingga mesti ada upaya pendidikan yang memadai pada masa tersebut.


4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia

Rendahnya mutu pendidikan masih disandang oleh bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan karena pendidikan anak usia dini di Indonesia jumlahnya masih relatif sedikit. Endah Kuntariyati (2007) menyampaikan “Itulah sebabnya pemerintah sekarang mulai menggalakkan PAUD di beberapa kawasan”. Namun tugas pemerintah saja tidak cukup, keluargalah yang ialah sarana utama dan pertama guna melakukan Pendidikan Anak Usia Dini karena mengenang batasan PAUD yaitu usia anak semenjak lahir sampai enam tahun. Widarso (2008) mengatakan “Adapun beberapa tugas yang mampu dilaksanakan oleh orang bau tanah, ialah selaku pengamat, manajer, teman bermain dan pemimpin”. Selain peran pemerintah dan keluarga, tugas penduduk juga sangat mendukung.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
  • Dunia pendidikan di Indonesia masih terpuruk sebab disebabkan oleh kurangnya pendidikan pada anak usia dini. Padahal pendidikan sejak dini sungguh diharapkan bagi anak sebagai pondasi yang berpengaruh biar dikemudian hari anak mampu bangkit kuat dan menjadi sosok insan yang bermutu. Karena kemajuan otak anak masih cepat jikalau ketimbang pertumbuhan otak insan sampaumur.
  • Pendidikan Anak Usia Dini sangat perlu dilaksanakan di Indonesia demi perkembangan dunia pendidikan Indonesia.
  • Pendidikan Anak Usia Dini mampu dilakukan mulai dari forum yang paling erat dengan anak, yakni keluarga. Sebab keluargalah yang sangat berperan dalam pembentukan eksklusif anak sejak kecil. Tentunya tidak hanya keluarga, penduduk serta forum-forum pendidikan juga mampu berperan serta dalam mendidik anak sejak kecil. 



DAFTAR PUSTAKA
  • Endah Kuntariyati. 2007. PAUD Menyongsong Kualitas Anak Masa Depan. Pendidikan Network,(Online), (http://re-searchengines.com/endah31-5-2.html, diakses 14 Oktober 2009)

  • James P. Pardede. 2007. Pentingnya Mendidik Anak Sejak Usia Dini. Multiply,(Online), (http://japarde.multiply.com/journal/item/45, diakses 7 Oktober 2009)

  • Widarso. 2008. Pendidikan Matematika pada Anak Usia Dini. Pendidikan Network,(Online), (http://re-searchengines.com/widarso0508.html, diakses 7 Oktober 2009)

Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)