ilustrasi via iprice.co.id. |
Pernahkah anda menerima tugas dari sekolah, kampus, atau kantor daerah bekerja untuk mewawancarai seseorang?. Ya, wawancara mampu diartikan selaku aktivitas tanya jawab antara pewawancara (yang bertindak selaku pencari berita) dengan pihak yang diwawancarai/narasumber (yang bertindak selaku pemberi info) untuk menggali info-informasi penting yang diharapkan.
Kesiapan diri dan mental memang menjadi salah satu aspek penting dalam mendukung kesuksesan melakukan wawancara. Namun selain keduanya, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan supaya wawancara mampu berlangsung dengan baik dan tanpa kendala, antara lain yakni memilih topik wawancara, memilih narasumber, menyusun daftar pertanyaan, mencatat pokok-pokok gosip dari narasumber, dan menuliskan hasil wawancara.
- Apa : untuk menanyakan sesuatu (benda)
- Kapan : untuk menanyakan waktu
- Siapa : untuk menanyakan orang yang melaksanakan aktivitas (Subjek) atau yang menjadi objek dalam sebuah peristiwa
- Di mana : untuk menanyakan kawasan
- Bagaimana : untuk menanyakan latar belakang duduk perkara atau peristiwa yang terjadi
- Mengapa : untuk menanyakan argumentasi mengapa sebuah hal terjadi
- Siapa pun narasumbernya, kita harus menghormatinya. Pewawancara mesti tampil nyata, baik gaya, cara, maupun sikap bicara.
- Usahakan supaya proses wawancara berjalan mirip obrolan atau "ngobrol-ngobrol biasa". Pemahaman dan penguasaan atas topik wawancara akan mengangkat harga diri pewawancara di hadapan narasumber.
- Berwawancaralah dengan tanya-jawab secara tanpa hambatan sesuai materi pertanyaan yang telah anda pelajari dan pahami.
- Ajukan pertanyaan secara wajar, tanpa berlarut-larut.
- Perlu anda ingat bahwa wawancara bukan interogasi, melainkan perjuangan menerima info selaku bahan tulisan. Pertanyaan yang kalian usikan boleh tajam, tandas, tetapi jangan memojokkan narasumber atau terkesan menguji narasumber, terlebih menggurui.
- Meminta narasumber untuk mengulangi jawabannya bukan hal yang bagus. Hal ini sebaiknya disingkirkan. Oleh alasannya itu, perhatikan dengan saksama jawaban-balasan narasumber.
- Tape recorder memang satu fasilitas yang mampu kita gunakan untuk membantu. Akan tetapi, jangan menggantungkan diri pada benda tersebut. Biasakan untuk mempertajam daya ingat dan kesanggupan menulis cepat.
- Ucapkanlah terima kasih sesudah wawancara akhir.
- Mohonlah maaf bila ketika wawancara berlangsung ada hal-hal yang kurang berkenan.
- Memohon kesediaan narasumber untuk dihubungi kembali kalau ada hal-hal yang perlu ditanyakan ulang.
- Saat menuliskan hasil wawancara, hindari informasi yang bersifat rahasia pribadi narasumber.
EmoticonEmoticon