Selasa, 21 Juli 2020

Cara Menulis Sinopsis Dengan Baik Untuk Menciptakan Komik

Hai para pegiat seni, terutama di bidang komik atau kisah bergambar, menyambung bimbingan terdahulu mengenai  Pencarian Ide, Premis, LogLine, dan Struktur Cerita , maka panduan kali ini yakni step berikutnya, sambil mereview kembali secara singkat materi yang telah pernah dibahas. Tutorial kali ini ditulis oleh Yudha Negara Nyoman dan ilustrasi gambar oleh Richard Suwono , dan pernah diangkut di re:ON Comics volume ke-2. 1. IDE Sebagai seorang penulis, sebisa mungkin pastikan kamu selalu membawa alat tulis beserta notes untuk menuangkan idemu itu. (Well, zaman kini handphone juga sudah memiliki fitur memopad atau sejenisnya yang bisa kamu bawa ke mana pun kau pergi) Mengapa demikian? Karena otak kita mudah lupa. Bisa jadi ketika kamu sedang antri busway, mendadak timbul inspirasi kisah yang luar biasa unik. Kalau kamu nggak buru-buru mencatatnya, mampu jadi, beberapa menit kemudian wangsit tersebut telah hilang. Atau saat kamu datang-datang mimpi sesuatu yang mampu dijadikan ide dasar sebuah dongeng, maka saat berdiri tidur, catatlah wangsit tersebut. (Stephenie Meyer melakukannya di Twilight series) 2. LOGLINE Oke, sekarang coba tuliskan wangsit dasar ceritamu dalam suatu logline yang panjangnya tidak lebih dari 30 kata! Mengapa tidak lebih dari 30 kata? Karena kalimat ini akan menjadi alat jual kamu ke editor atau bahkan penanam modal. Apa itu logline? Logline yakni kalimat yang menggambarkan garis besar keseluruhan kisah. Misalnya, bila temanmu bertanya, dongeng apa yang sedang kamu buat? maka kau mesti mampu menceritakan wangsit dasar ceritamu seefisien mungkin. Kalau tidak, mereka akan jenuh mendengar kau bercerita panjang lebar. Buatlah logline ini semenarik mungkin dan memanggil rasa ingin tau orang yang mendengarnya. Contohnya: “Di kurun depan di mana semua penjahat ditangkap sebelum berbuatkejahatan, seorang polisi mesti pertanda bahwa dirinya tidak bersalah atas kejahatan yangbelum dilakukannya.”- Minority Report 3. DESAIN KARAKTER Setelah kamu memiliki 3 bab dasar di atas, maka langkah berikutnya yaitu menciptakan biodata abjad yang berisi informasi dasar semua abjad dalam ceritamu, baik utama maupun pembantu. Biodata ini berisi informasi ihwal fisik, kepribadian, hal yang disuka dan dibenci, sampai motivasi serta tujuan utama yang hendak diraih oleh abjad-abjad dalam ceritamu. Contoh Desain Karakter Gundam OO 4. SINOPSIS Setelah membuat logline, buatlah sinopsis kisah dengan tiga bagian dasar, adalah: AWAL (Bagian 1): Biasanya dimulai dengan pengenalan huruf, sehabis itu memilih mood dongeng, dan diakhiri dengan rintangan pertama yang membuat karakter utama mesti memulai perjuangannya. Mengapa mesti ada rintangan? Karena, tanpa itu dongeng kita akan menjemukan. Semakin aksara utama ditempa rintangan, maka dia akan jadi makin matang. Dan ketika ia berhasil menanggulangi rintangannya, maka beliau akan menciptakan pembaca semakin bersimpati padanya. Contoh final Bagian 1, contohnya: A kehilangan sesuatu yang amat mempunyai arti baginya, seluruh anggota keluarganya dibantai oleh penjahat, sehingga ia tak memiliki pilihan lain selain menjalani plot X. (plot X diterangkan di Bagian 2) PERTENGAHAN (Bagian 2): Dari final Bagian 1, kita masuk ke Bagian 2 yang umumnya yakni usaha karakter utama untuk menyelesaikan masalahnya, namun malah terperosok ke rintangan yang lebih parah lagi dibandingkan dengan rintangan yang pertama. Contoh Bagian2, contohnya: Akhirnya, A berhasil bertemu dengan musuhnya,B. Tapi bukannya menang, B justru menangkap dan menyiksa A dengan kejam. Dari situ, A berjumpa dengan C yang mau menolongnya keluar dari rintangannya yang kedua ini. (hal ini akan menjadi jembatan untuk memasuki awal dari Bagian 3) AKHIR (Bagian 3): Memasuki Bagian 3, hasilnya aksara utama kita memperoleh cara untuk mengalahkan musuhnya dan mengantarkannya untuk menutup kisah dengan suatu kemenangan. Intinya, buatlah abjad utama sebagai abjad yang tidak tepat dan hadapkanlah ia dengan banyak sekali persoalan. Jangan menciptakan alur cerita atau adegan yang memaksakan plot hingga mengorbankan nalar. Misalnya: demi tampakkeren maka A melaksanakan lompatan salto sebelum mengambil pistol yang tergeletak di lantai, padahal beliau sedang diberondong tembakan dari para penjahat di sekelilingnya. Setelah sinopsis selesai, lewati dahulu sekitar beberapa hari. Kalau mampu, minimal sepekan. Jangan dibaca dan dibuka, simpan dulu di dalam laci. Setelah lewat era sepekan ini, baca kembali naskahmu. Dijamin akan banyak ada pandangan baru gres yang lebih anggun dan sinopsis itu siap direvisi. Bagaimana? Apa kalian mulai menerima gambaran ihwal bagaimana membuat sinopsis yang bagus? Setalah ini ada baiknya eksklusif kamu terapkan, agar tidak lupa di lalu hari. Semoga Perkomikan Indonesia terus maju. Spesial Thanks untuk Author
Sumber https://blogblahbloh.blogspot.com


EmoticonEmoticon