Rabu, 11 Maret 2020

Akhirnya Ketahuan Juga


Banyak

yang bilang saya orangnya suka ngeles, saat dibilang kayak gini jawabannya

gitu. Selalu saja ada jawaban, seolah tak ada yang tidak bisa dijawab,

sekalipun jawabannya ngasal.




Apapun

itu sebutannya yang pasti itu keluar secara spontan dari mulut saya bukan

bagian dari rencana. Beneran deh…!







Ada

pepatah kuno mengatakan: “ Sepandai

pandainya tupai melompat, pasti jatuh juga
“. Artinya sepandai pandainya

kita berbohong lambat laun akhirnya ketahuan juga.




Tapi

oleh seorang anak SD yang tergolong cukup kreatif (sebelumnya baca pepatah

diatas) ditambahin begini: “ Setelah

Jatuh, sang Tupai pasti bangkit dan Melompat lompat lag
i ”. artinya masih

ada celah untuk bangkit saat kita terjatuh, bahkan untuk tupai sekalipun.




Sangat

kreatif nih anak muda, oleh sebagian orang yang nggak pernah kepikiran akhirnya

terbuka celah untuk di pelesetkan. Bukan Cuma plesetan, ada unsur pelajaran

juga akhirnya.



akhirnya ketahuan juga



Trus

ada pepatah yang mengatakan begini: “  Ibaratkan nasi yang sudah menjadi bubur

“ pepatah ini menandakan peristiwa yang sudah terlanjur terjadi dan tidak bisa

di perbaiki.




Belakangan

oleh seorang yang kreatif dan punya motivasi tinggi di sambung menjadi: “ Meskipun nasi sudah jadi Bubur, Kita tetap

bisa Jualan Bubur




Hal

ini hanya hendak mengingatkan kita bahwa kemalangan ataupun kesulitan bukan akhir

segalanya, jadi berusahalah lebih keratif dan fleksibel. Jika kita mau berusaha

pasti ada jalan keluar.




Selain

itu ada juga pepatah yang bilang begini: “ Bagaikan

telur di ujung tanduk “
artinya sangat berbahaya, bahkan sewaktu waktu bisa

hancur.




Jangan

mewek dulu kalau sampai telur jatuh dari tanduk. Ingat, cangkang telur bisa

diolah sebagai bahan kerajinan. Misalnya untuk melapisi bagian pot yang terbuat

dari tanah liat, sebagai bingkai foto, dan lainnya.




Trus

pernah suatu ketika pembawa seminar bertanya kepada kami: “ Apa yang bisa kalian amati dari keadaan di

luar sana pada waktu malam?




Sebagian

dari kami diam, namun sebagian lagi menjawab: “ Ada bintang, bulan, awan, suara burung, suara bising kendaraan dan

masih banyak lagi
”. trus jawaban kami di katakan tak ubahnya seperti jawaban

anak SD.




Kemudian

dilanjutkan, seharusnya kalian dapat

melihat ada jutaan transaksi melayang di udara, lintas negara, lintas batas. Yang

lebih ekkonomis dong mikirnya
, sambungnya.




Akhirnya

kami pun terperanggah, hampir tidak menyadari bahwa sekarang era digital. Banyak

transaksi dilakukan secara online, bahkan nyaris tanpa tatap muka. Akhirnya ketahuan

juga jawaban konyol kami yang tak lebih dari seorang anak TK.







Ada

beberapa hal yang mau saya kemukakan disini antara lain:




  • Saya tidak bermaksud menyepelekan apalagi

    sampai mengabaikan pepatah yang amat berarti diatas. Penegasannya, tidak

    selamanya kesulitan yang kita hadapi membuat kita berakhir menjadi pecundang.

  • Kesulitan dan masalan yang kita hadapi

    hendaknya tidak membuat kita berhenti bergerak. Jika kita berhenti sama halnya

    kita berakhir, untuk itu teruslah bergerak.

  • Terkadang harga dari sebuah

    kreatifitas tak sebanding dengan harga sebuah rumah. Dari tindakan yang kreatif

    dapat membuka banyak pintu lainnya. Barang siapa yang kreatif pasti akan selalu

    menemukan cara keluar dari kesulitan.

  • Tambahin sendiri…sesuai selera!





Meskipun

tulisan ini tidak begitu mendalam baik dari segi manfaat maupun tujuan, saya

berharap tidak berakhir di tong sampah. Pada akhirnya akan ketahuan juga siapa yang

lebih kreatif. 



Sumber er.com


EmoticonEmoticon