Senin, 30 Maret 2020

# 7 Kiat Semoga Upgrade Android Via Ota Tidak Gagal

7 Tips Agar Upgrade Android via OTA Tidak Gagal - Over The Air (OTA) merupakan perumpamaan Bahasa Inggris yang ditujukan pada proses pembaruan sistem Android secara online. Cara ini ialah tata cara yang paling diusulkan jikalau ingin mendownload OS Android terbaru yang tersedia untuk ponsel anda. Setelah berulang kali percobaan dan sebagian besarnya sukses. Kali ini saya mau membuatkan kiat dan pengalaman kepada anda perihal tata Cara Upgade Android secara online agar tidak gagal ditengah jalan. Pastinya anda tak maudonk ponselnya kenapa-kenapa. Untuk itu kiat berikut wajib dibaca dan difahami setiap langkahnya. 7 Tips Agar Upgrade Android via OTA Tidak Gagal Pastikan anda tahu keunggulan dan kekurangan versi Android modern Backup file yang ada di memory internal sehingga tersedia setidaknya 2 GB ruang kOSong untuk tata cara baru. Jangan Root ponsel anda, jika telah terlanjur kerjakan Unroot. Pada dikala mengunduh Firmware menggunakan data seluler, setidaknya tersedia lebih dari 2 GB data internet Pastikan koneksi intenet anda telah 4G atau minimal 3G Daya baterai sekurang-kurangnya80%, tetapi usahakan Upgradenya pada ketika daya masih full 100% Jangan pernah cemas Penjelasan dari ke tujuh poin diatas yakni selaku berikut : #1. Perbanyak Referensi Penyesalan tidak pernah ada diawal. Prinsip itulah yang mesti dipegang pada dikala akan memutuskan segala sesuatu. Setidaknya setelah menerima citra yang jelas apa yang terjadi ketika memilih sesuatu opsi kita tidak menyesal. Seandainya nanti ada dilema bisa dituntaskan denga baik. Begitu pula dengan problem Upgrade Android pada ponsel. Google selaku empunya Android sebelum merilis model Android terbaru senantiasa memberi bocoran fitur dan faedah yang akan didapat jika menggunakan OS terbaru tersebut. Masalahnya, yang membuatkan Firmware untuk produk ponsel pintar Android itu yaitu fihak manufaktur mirip Samsung, ASUS, Xiaomi, Oppo dll. Seringkali kita baca info, sesudah mengerjakan pembaruan sistem ke model modern terjadi dilema pada sistem android itu sendiri, ada yang crash melulu, jadi borod daya dll. Meski persentasenya sedikit, tetapi segabai pengguna kita wajib tahu. Contoh terbaru, ponsel Android One Xiaomi Mi A1 yang paling dahulu mendapat jatah Android Oreo dibanding seri Redmi lain. Tapi toh banyak sekali bug-nya. Coba ketikkan di google “ Masalah Pembaruan Sistem Mi One” niscaya banyak tuh beritanya yang bisa jadi rujukan kalau kebetulan anda punya hape itu. Selama memakai ponsel Android, mungkin Samsung menjadi satu-satunya brand ponsel arif yang jarang sekali saya dengar punya problem dengan Fimrware / ROM gres. Satu lagi.... Mungkin saja anda tidak menemukan adanya bug pada ROM terbaru, tetapi ada fitur-fitur usang yang dihilangkan sementara dilain fihak anda sungguh butuh fitur tersebut. Contoh lagi... Asus dengan Zenfone 2 Laser ZE550KL sudah mampu Upgrade ke Android 6 Marshmallow. Tapi dari info dari lembaga diskusi Android di Facebook , banyak penggunanya yang downgrade lagi ke Lollipop karena fitur memindahkan aplikasi ke Sekolah Dasar Card telah dihapus. Untuk itu, perbanyak referensi tentang versi Android yang rencananya akan anda instal selalu aku rekomendasikan di setiap postingan saya. #2. Back Up Data itu Wajib Banyak temen forum yang chat ke saya jikalau mereka takut update perangkat lunak tata cara karena takut kehilangan data yang ada di memori internal. Padahal dari pengalaman, ndak ada tuh yang namanya data hilang gara-gara Upgrade Android. Bahkan folder aplikasi usang yang telah aku uninstall masih dengan santainya nongkrong didalam memori internal aku. Tetapi.... Saya senantiasa menganjurkan di tiap postingan panduan yang berkaitan dengan kenaikan model Android untuk mengamankan data langsung dahulu ke SD Card, Flashdisk maupun Harddisk Komputer. Bukan karena proses instal sistemnya, melainkan untuk menghindari kehilangan data jikalau kelak ada kerusakan pada tata cara seperti Bootlop. Kondisi hape yang Bootlop solusi karenanya senantiasa Flash Ulang dengan apalagi dulu membersihkan data dan Cache pada sistem lama. Itu saja sih masalahnya. # 3. Unroot Ngeroot hape Android bagi seorang opreker itu seperti candu (lebay banget bahasanya). Karena dengan ngroot kita mampu melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak bisa dilakukan mirip dikala hape belum diroot. NgeRoot metode memiliki kegunaan saat ingin melaksanakan tweak tata cara seperti mirip menginstal APK google Camera MOD, Aplikasi Dolby Atmos dll. Tapi nge-root juga ada resikonya, dimana pembaruan tata cara akan menolak untuk dipasang dengan cara memberi pesan Error “ Sistem sudah dimodifikasi”. Untuk itu, jika anda ingin mencoba metode Android terbaru yang resmi semestinya segera unroot hape anda segera. Caranya silahkan cari sendiri di Forum XDA Developer . #4. Siapkan Paket Data Yang Banyak Setelah berhasil saya praktekkan di Galaxy J5 dan J7 Prime. Proses Upgrade Android via OTA ternyata mengkonsumsi banyak sekali data. Kalau mau tau proses upgradenya bagaimana, buka tutorial ini di tab gres : •    Upgrade Firmware Samsung Galaxy J5 J500G Via OTA Dari 1,5 GB data Telkomsel Flash yang digunakan untuk mengunduh 900 MB Firmware J5 hanya tersisa beberapa ratus MB saja. Untuk itu dikala mengupdate Android j7 Prime dari Marshmallow ke Nougat aku siapkan paket Telkomsel flash 7 GB seharga Rp.45.000. Selain lebih hening downloadnya, sisa paket data juga langsung dipakai untuk set up akun akun Google, Akun Samsung dan update aplikasi dari Google Playstore. #5. Gunakan Wifi atau Jaringan Internet 4G Point kelima ini masih terkait dengan poin ke 4, dimana saat mendownload Firmware Android terbaru sebaiknya memakai jaringan Wifi yang lebih stabil serta cepat pastinya. Makanya..secara default sistem Android hanya akan melakukan update sistem cuma dikala perangkat terhubung dengan internet lewat jaringan Wifi. Mengapa diharapkan kualitas jaringan internet yang stabil....? Semakin stabil jaringan internetnya, hape kita jadi tidak terlampau bersusah payah menangkap sinyal. Kalau tidak yakin coba bandingkan suhu yang dihasilkan hape anda ketika download file besar memakai data seluler dengan download via Wifi. Selain itu... Panas dari hape akibat melakukan pekerjaan mencari sinyal pada ketika menggunakan data seluler akan turut mempercepat penurunan daya didalam baterai. Tips selanjutnya... #6. Baterai terisi penuh dayanya (Full 100%) Banyak tutorial Upgrade tata cara Android yang menyarankan agar saat download Firmware itu baterai setidaknya terisi 60 % daya. Tapi berdasarkan saya hal tersebut kurang tepat. Karena hape yang beredar saat ini mempunyai spesifikasi baterai yang beragam. Ada yang berkapasitas besar hingga 4100 mAh mirip Redmi 4X, tapi ada pula yang kapasitas baterainya kecil seperti ponsel produk Samsung. Samsung biasanya dikala menciptakan produk ponsel Android baru paling banter  dayanya 3000mAh. Grand Prime 1900 mAh jikalau tidak salah. Jika kapasitas baterai kurang dari 2000 mAh dan tersisa 50% saja terus mau Upgrade via OTA lebih baik tunda dahulu, atau updatenya via Odin saja. Prosesnya cepat (kurang 10 menit), download Firmwarenya bisa diamana saja dan disitus mana saja. #7. Jangan Panik Poin terahir ini terkait dengan poin pertama yakni perbanyak rujukan. Sebenarnya sih saya juga dulu waktu pertama main-main update agak was-was kok karena melihat booting pertamanya usang (mampu hingga 10 menitan). Tapi sehabis menyadari jika proses penginstalan tata cara baru memang begitu persis seperti instal ulang laptop, aku risikonya mampu damai. Yang bahanya itu : panik karena bootingnya lama terus langsung cabut baterai. Kalau telah begitu, diriku tidak dapat menjelaskannya... Untuk itu...perbanyak info, tetap tenang dan amati segala prosesnya sebagai materi pembelajaran. Dan ingat...separah-parahnya kerusakan sistem itu masih mampu dituntaskan dengan cara flash ulang, kecuali ada bug pada metode yang mengkonsumsi korban hardware, baru anda boleh ketakutan. Apalagi yang di Upgrade bukan hape milik sendiri melainkan hape tetangga... Selamat mencoba.
Sumber http://banggras.blogspot.com


EmoticonEmoticon