Selasa, 01 September 2020

Makalah Faktor-Aspek Yang Berhubungan Dengan Capek Mata Pada Operator Komputer

A. Pengertian

Komputer merupakan salah satu dari pertumbuhan teknologi. Penggunaan komputer di seluruh dunia mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Berdasarkan sebuah survei di Amerika Serikat, rata-rata waktu kerja yang dipakai untuk melakukan pekerjaan dengan komputer adalah 5,8 jam atau 69% dari total 8 jam kerja (Wasisto, 2005)10.

Triwiyono (2002) merekomendasikan lamanya penggunaan komputer tidak lebih dari 4 jam sehari. Apabila melampaui waktu tersebut, mata cenderung mengalami refraksi (Sari, 2002). Dalam hal ini disarankan National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) VDT Studies and Information untuk melakukan istirahat selama 15 menit terhadap pemakaian komputer selama dua jam. Frekuensi istirahat yang terstruktur berguna untuk memotong rantai kelelahan sehingga akan memperbesar ketentraman bagi pengguna komputer (Murtopo dan Sarimurni, 2005)6. Faktor-aspek lain yang dapat menghipnotis capek mata pada pengguna komputer antara lain dengan meningkatnya usia, maka capek mata akan mudah terjadi, pengguna dengan kelainan refraksi mata, dan lama melakukan pekerjaan

Penggunaan komputer secara berlebihan akan memajukan risiko gangguan kerja. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mata. Gangguan kesehatan mata balasan penggunaan komputer terjadi alasannya adalah mata terus-menerus menatap monitor komputer atau visual display terminal (VDT) (Wasisto, 2005). Kelelahan mata berafiliasi dengan lamanya penggunaan monitor komputer (VDT) (Aprisupiati, 2007)1. Guna menanggulangi efek negatif yang ditimbulkan dari pemakaian komputer perlu sekali diamati faktor-aspek yang dapat berhubungan dengan kelelahan mata, mirip penerangan ruangan (Murtopo, 2005).

Kantor Samsat ialah kantor pelayanan pajak kendaraan bermotor milik pemerintah yang ada di Palembang. Pada Kantor Samsat komputer dipakai oleh pekerja untuk melaksanakan proses registrasi, input data, pengecekan identitas ranmor, pembayaran dan pengetikan surat tanda nomor kendaraan / STNK. Berdasarkan hal di atas peneliti terpesona untuk melaksanakan observasi perihal aspek-faktor yang bekerjasama dengan kelelahan mata (Astenopia) pada operator komputer di Kantor Samsat Palembang.


B. Penggunaan Komputer dan Sebab Kelelahan Mata

Penggunaan komputer secara berlebihan akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan kerja. Salah satunya yakni gangguan kesehatan mata. Gangguan kesehatan pada mata terjadi akhir mata mengalami kelelahan. Kelelahan mata dalam dunia kedokteran dikenal dengan ungkapan astenopia. Penggunaan komputer yang berlebihan dan intensitas penerangan yang tidak sesuai dengan tolok ukur akan menimbulkan kelelahan mata. Selain itu, faktor-aspek lain yang mampu menghipnotis kelelahan mata pada pengguna komputer antara lain dengan meningkatnya usia, dan frekuensi istirahat yang tidak teratur.

Penelitian ini dijalankan pada 30 operator komputer di Kantor Samsat Palembang. Tujuan observasi ini untuk mengetahui faktor-fakor yang berhubungan dengan capek mata. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Kuisioner dipakai untuk mengetahui umur, frekuensi istirahat, lama penggunaan VDT. Luxmeter dipakai untuk mngetahui intensitas penerangan dan reaction timer dipakai untuk mengukur waktu reaksi terhadap rangsang cahaya.

Berdasarkan uji exact fisher, diperoleh nilai P value = 0,246 yg lebih besar dari α, tidak ada hubungan antara umur dengan capek mata. Diperoleh nilai P value = 0,028 yang lebih kecil dari α, ada hubungan antara usang penggunaan VDT dengan kelelahan mata. Diperoleh nila P value = 0,042 yang lebih kecil dari α, ada hubungan antara frekuensi istirahat dengan capek mata. Diperoleh nilai P value = 0,108 yang lebih besar dari α, tidak ada korelasi antara intensitas penerangan dengan capek mata.

Pemeriksaan kesehatan mata mesti dijalankan secara terstruktur. Layar monitor mampu diganti dengan LCD. Filter screen mampu digunakan untuk menyingkir dari pancaran radiasi dan memajukan derajat kontras. Penambahan daya lampu untuk mengembangkan intensitas penerangan dan pengaturan tata letak monitor mesti menurut faktor ergonomis.


C. Hasil Penelitian ihwal Sebab Kelelahan Mata pada Operator Komputer

Hasil observasi memberikan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kecapekan mata. Tidak sejalan dengan penelitian Wahyudi (2006) yang menyatakan dengan meningkatnya usia maka kelelahan mata akan gampang terjadi. Grandjean (1988) mengatakan bahwa kondisi umur kuat terhadap kesanggupan kerja fisik atau kekuatan otot seseorang. Kemampuan fisik optimal seseorang diraih pada umur antara 25 – 39 tahun dan akan terus menurun seiring dengan bertambahnya umur. Atas dasar uraian tersebut maka umur responden yang menjadi subyek observasi lebih banyak berusia kurang dari 40 tahun dapat dikatakan memiliki kapasitas kerja yang optimal sehingga imbas umur terhadap capek mata dapat diabaikan.

Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi yang signifikan antara usang penggunaan komputer dengan kecapekan mata. Sejalan dengan observasi Aprisupiati (2007). Layar monitor yang dipakai pengguna komputer di Kantor Samsat Palembang ialah jenis CRT. Layar monitor jenis CRT menghasilkan tingkat radiasi yang tinggi. Jumlah radiasi yang diserap mata berbanding lurus dengan lamanya interaksi dengan layar monitor. Semakin lama berinteraksi dengan layar monitor, kemampuan fisiologis otot-otot di sekitar mata akan mengalami penurunan. Akibatnya mata akan mengalami capek.

Hasil penelitian menawarkan ada korelasi yang signifikan antara frekuensi istirahat dengan capek mata. Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) VDT Studies and Information untuk melakukan istirahat selama 15 menit terhadap pemakaian komputer selama dua jam. Frekuensi istirahat yang teratur memiliki kegunaan untuk memangkas rantai capek sehingga akan memperbesar ketentraman bagi pengguna komputer (Murtopo dan Sarimurni, 2005).Isrtirahat secara terstruktur mampu memotong rantai capek namun sebab pekerjaan yang sibuk banyak responden yang tidak beristirahat secara terstruktur setelah penggunaan komputer selama 2 jam secara berturut- turut.

Hasil penelitian menawarkan ada korelasi yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kecapekan mata. Menurut observasi Hambali (2004) ada relasi yang negatif tingkat pencahayaan dengan kelelahan mata. Berdasarkan Penelitian Aprisupiati (2007)1 tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan dengan capek mata. Ada 20 titik yang diukur tidak memenuhi tolok ukur sebab pencahyaan hanya berasal dari cahaya buatan yang berasal dari lampu, pencahayaan alami tidak ada karena letak ruang kerja yang berada di tengah maka tidak ada jendela yang dapat menyerap sinar matahari secara langsung. Pemilihan jenis lampu sudah sempurna. Lampu flouroscent mempunyai beberapa kelebihan antara lain efisiensi tinggi, tingkat kesilauan rendah, tidak banyak bayangan dan suhu yang dihasilkan rendah. Distribusi penyebaran cahaya dalam ruangan kerja umumnya sudah baik, alasannya adalah pemasangan sumber cahaya sudah dilaksanakan dengan baik.


Daftar Pustaka
  • Aprisupriati. 2007, Hubungan Penggunaan Visual Display Terminal dan Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pengguna Komputer di PT.Sriwijaya Perdana Palembang [Skripsi]. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteran Universitas Sriwijaya.
  • Budiono, A.M.S., Jusuf, R.M.S. & Andriana, P. 2008, Bunga Rampai Hiperkes & KK. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
  • Cahyono, Herry p. 2005, Hubungan Penerangan Dan Jarak Pandang Ke Layar Monitor Komputer Dengan Tingkat Kelelahan Mata Petugas Operator Komputer Sistem Innformasi RSO Prof. Dr. R Soeharso Surakarta [Skripsi] . Dari: http://digilib.unnes.ac.id/ [15 Mei 2009]
  • Fauzi, A. 2007, Penyakit Akibat Kerja karena Penggunaan Komputer [Abstrak]. Dari: http://digilib.unila.ac.id/ [30 Mei 2009]
  • Muftia, Atik. 2005, Hubungan antara Faktor Fisik dengan Kelelahan Kerja Karyawan bikinan Bagian Selektor di PT. Sinar Sosro Unggaran Semarang [Skripsi]. Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang. Dari: http://digilib.unnes.ac.id [15 Mei 2009]
  • Murtopo, ichwan dan Sarimurni. 2005. ‘Pengaruh Radiasi Layar Komputer Terhadap Kemampuan Daya Akomodasi Mata Mahasiswa Pengguna Komputer di Universitas Muhammadiyah Surakarta’ Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 6, No. 2, 2005: 153 – 163. Dari : http://eprints.ums.ac.id [11 Mei 2009]
  • Roestijawati , Nendyah. 2007, ‘Sindrom Dry Eye Pada Pengguna Visual Display Terminal (VDT)’ Jurnal Kedokteran Yarsi, Vol. 13, No.2, 2007:205-217.
  • Suma’mur. 1996, Higiene Perusahaan & Kesehatan Kerja. Gunung Agung, Jakarta.
  • Wahyudi, Desi. 2006, Studi tentang Penerangan dan Keluhan Kelahan Mata Pada Pengguna Komputer (Di Bagian Akuntansi Umum Biro Akuntansi PT. Petro Kimia Gresik, Jawa Timur [Abstrak Skripsi]. Dari:http://adln.fkm.unair.ac.id/ [ 16 Juni 2009]
  • Wasisto, S.W. 2005, Komputer Secara Ergonomis dan Sehat. Dari:http://www.wahana.com [11 Mei 2009]

Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com


EmoticonEmoticon