BAB I
PENDAHULUAN
Makalah Bumi Dan Tata Surya
PENDAHULUAN
Makalah Bumi Dan Tata Surya
Tata Surya yaitu kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut tergolong delapan buah planet yang telah dimengerti dengan orbit berupa elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bab dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang umum disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang berisikan debu dan partikel lain.
Itulah sedikit citra wacana Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya mampu berbentuk seperti kini? Bagaimana permulaan mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang mempesona ihwal Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering timbul di sekitar kita dan saya akan mencoba menjawab lewat makalah ini.
Oleh alasannya itu, pada potensi kali ini penulis menciptakan makalah yang berjudul “Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat dengan Gravitasi” dengan harapan mampu menolong para pembaca.. Dengan adanya makalah ini bukan memiliki arti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak mampu ditangkap oleh indera insan sehingga kita harus banyak belajar supaya dapat mendapatkan benda langit yang baru.
2. Rumusan duduk perkara
- Bagaimana asal-usul Tata surya?
- Bagaimana sejarah penemuan Tata surya?
- Bagaimana susunan Tata surya?
3. Tujuan penulisan
- Mengetahui asal-permintaan Tata Surya
- Mengetahui sejarah Tata Surya
- Mengetahui susunan Tata Surya
BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Bumi Dan Tata Surya
PEMBAHASAN
Makalah Bumi Dan Tata Surya
2.1 Asal-undangan Tata Surya
Banyak andal telah mengemukakan hipotesis perihal asal-seruan Tata Surya, diantaranya
• Hipotesis nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenberg(1688-1772)tahun 1734dan disempurnakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775 Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih diketahui dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es,dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya mengakibatkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan hasilnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus berkurang dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace beropini bahwa orbit berbentuk nyaris melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.
• Hipotesis planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal menyampaikan bahwa Tata Surya kita terbentuk balasan adanya bintang lain yang melalui cukup erat dengan matahari, pada kala awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menimbulkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bareng proses internal matahari, menawan materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang menimbulkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi kepincut kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
• Hipotesis pasang surut bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang nyaris bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bareng mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
• Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menerangkan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
• Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar mulanya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan belahan-kepingan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
2.2 Sejarah Tata Surya
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal semenjak zaman dulu sebab mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini mempunyai nama sendiri untuk masing-masing planet. Perkembangan ilmu wawasan dan teknologi observasi pada lima kurun lalu menenteng insan untuk mengetahui benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata insan "lebih tajam" dalam memperhatikan benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena teleskop Galileo mampu memperhatikan lebih tajam, dia mampu menyaksikan berbagai pergeseran bentuk penampakan Venus, mirip Venus Sabit atau Venus Purnama selaku akhir perubahan posisi Venus kepada Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari semakin memperkuat teori heliosentris, yakni bahwa matahari ialah sentra alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris ialah Matahari dikelilingi oleh Merkurius sampai Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan kekerabatan satu dengan yang lain lewat Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perkiraan inilah yang memungkinkan penelusuran dan perkiraan benda-benda langit berikutnya. Pada 1781, William Herschel (1738-1822) mendapatkan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengusik. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846.
Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil yang lain yang letaknya melebihi Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang diketahui selaku Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper yaitu bab dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit tergolong dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003 EL61 cukup menggemparkan sebab Objek Sabuk Kuiper ini dimengerti juga mempunyai satelit pada Januari 2005 walaupun berskala lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya yaitu inovasi UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.
Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil yang lain yang letaknya melebihi Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang diketahui selaku Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper yaitu bab dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit tergolong dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003 EL61 cukup menggemparkan sebab Objek Sabuk Kuiper ini dimengerti juga mempunyai satelit pada Januari 2005 walaupun berskala lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya yaitu inovasi UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.
2.3 Susunan Tata Surya
Tata surya ialah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari. Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid. Benda langit yang berupa planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi. Sebagian besar garis edarnya (orbit) berupa elips. Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut era rotasi.
a. Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya yang berbentukbola gas yang bercahaya. Matahari ialah salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.
b. Planet
1. Planet Merkurius
Merkurius ialah planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Garis tengahnya 4500 km, lebih besar dibandingkan dengan garis tengah bulan yang hanya 3160 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di Merkurius. Merkurius menyelenggarakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini memiliki arti panjang siang harinya 28 hari lebih, demikian juga malam harinya. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
2. Planet Venus
Planet ini lebih kecil dari bumi. Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal dengan bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari. Rotasi Venus ± 247 hari, dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun Venus ialah 225 hari.
3. Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir sama dengan Venus dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara bumi dengan matahari ialah 149 juga km. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, memiliki arti hari bumi = 24 jam.
a. Gerak rotasi bumi
Gerak bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yaitu dari barat ke timur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit lebih dulu di Irian Barat dari pada di Jawa. Satu kali rotasi bumi menjalani 3600 yang ditempuh selama 24 jam.
b. Akibat rotasi bumi
1) Adanya gerak semu harian dari matahari
2) Pergantian siang dan malam
3) Penyimpangan arah angin, arus bahari
4) Penggelembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi
5) Timbulnya gaya sentrifugal
6) Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam
7) Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya
c. Gerak revolusi dari bumi
Selama mengedari matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang sama kepada bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23 ½0 kepada bidang ekliptika tersebut. Akibat dari revolusi bumi yakni :
Akibat dari revolusi bumi ialah :
1) Pergantian empat demam isu
2) Perubahan lamanya siang dan malam
3) Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan
Lintasan bumi dalam revolusinya kepada matahari disebut orbit.
d. Gaya gravitasi terrestrial dari bumi
Bumi kita ini mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gaya gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi ini mempunyai bobot alasannya pengaruh gaya gravitasi tersebut. Gaya gravitasi terrestrial inilah yang menahan semua bahan yang ada di bumi serta atmosfernya sampai tidak hilang terbang ke alam semesta.
e. Waktu
Kita telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam. Waktu 24 jam ini ialah sehari semalam solar (matahari) berdasarkan gerak semu matahari dalam menciptakan satu revolusi lengkap.
4. Planet Mars
Planet ini berwarna kemerah-merahan yang disangka tanahnya mengandung banyak besi oksigen, hingga kalau oksigen masih ada jumlahnya sangat sedikit. Pada permukaan planet ini ditemukan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang senantiasa berganti sepanjang kala tahun. Mars memiliki dua satelit atau bulan yaitu phobus dan daimus.
Jarak planet mars dengan matahari ialah 226,48 juga km. Garis tengahnya yakni 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun. Rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang dikirim oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, nyaris tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang sungguh tipis.
5. Planet Yupiter
Yupiter ialah planet terbesar. Berdasarkan analisis spektroskopis planet ini mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen. Yupiter memiliki kurang lebih 14 satelit atau bulan. Planet Yupiter bergaris tengah 138.560 km, rotasinya cepat adalah 10 jam. Oleh karena gaya gravitasinya yang sungguh berpengaruh, Yupiter memiliki 12 satelit (bulan) dan 3 darinya beredar bertentangan arah dengan 9 yang lain.
6. Planet Saturnus
Saturnus memiliki massa jenis yang sangat lebih kecil dari pada air yakni 0,75 g/cm3, sehingga akan terapung di air. Ternyata planet ini berbentukgas yang berisikan metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103 0C. Saturnus memiliki 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan, yang lain disebut Phoebe yang bergerak bertentangan arah dengan 9 satelit lainnya.
7. Planet Uranus
Uranus mempunyai 5 satelit. Berbeda dengan planet yang lain, Uranus arah gerak rotasinya dari timur ke barat. Jarak ke matahari yakni 2860 juta km dan mengelilingi matahari dalam waktu 84 tahun. Rotasinya 10 jam 47 detik. Besar Uranus kurang dari setengah Saturnus, bergaris tengah 50.560 km. Berdasarkan observasi pesawat VOYAGER pada bulan Januari 1986 Uranus memiliki 14 buah satelit.
8. Planet Neptunus
Neptunus mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut Triton. Satelit Triton beredar bertentangan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari 44790 km, mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali seputar.
c. Komet
Komet berasal dari bahasa Yunani, yakni Kometes yang artinya berambut panjang. Komet menurut perumpamaan bahasa yakni benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sungguh lonjong. Komet terdiri atas es yang sungguh padat dan orbitnya lebih lonjong ketimbang orbit planet. Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat dari bumi. Bagian-bab komet, yakni:
1)inti komet, yakni bagian komet yang kecil tapi padat tersusun dari debu dan gas.
2)koma, adalah daerah kabut di sekeliling inti.
3)ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya bisa mencapai satu satuan astronomi(1SA=jarak antara bumi dan matahari).
Arah ekor komet menjauhi matahari. Kebanyakan komet tidak dapat di lihat dengan mata telanjang,tetapi mesti dengan memakai Teleskop. Komet yang populer yakni komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut Bintang berekor.
d. Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil. Asteroid yang paling besar dan yang pertama yaitu Ceres yang didapatkan oleh Giussepe Piazzi (astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.
e. Meteoroid
Meteoroid yaitu batuan-batuan kecil yang sungguh banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung komponen besi dan nikel yang masuk ke Atmosfer alasannya efek gravitasi bumi. Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor. Sedangkan batuan yang tidak habis terbakar dan sampai ke bumi disebut Meteorid.
f. Bulan
Bulan ialah benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari, maka bulan juga mengitari matahari serempak dengan bumi. Selain itu, bulan juga berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan memiliki tiga gerakan sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam tata surya tersusun secara rapi
Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi sebab adanya gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang menjadikan gerakan benda-benda langit terorganisir adalah gaya gravitasi.
BAB III
PENUTUP
Makalah Bumi Dan Tata Surya
PENUTUP
Makalah Bumi Dan Tata Surya
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-seruan Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa andal, adalah Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah inovasi Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang sampai ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih terperinci yakni Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan perkiraan benda-benda langit dan korelasi satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengenali perkembangan planet-planet hingga puncaknya yakni penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut tergolong delapan buah planet yang sudah dimengerti dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang sudah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) yang lain. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.
DAFTAR PUSTAKA
- Haryanto.1999.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Erlangga.
- Wikipedia .net
Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com
EmoticonEmoticon