Kamis, 09 Juli 2020

Pengaruh Dan Efek Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Badan

Meski kadang dianggap menjinjing imbas positif bagi sebagian orang, nyatanya merokok justru lebih banyak menjinjing efek negatif bagi penikmatnya. Selain menguras isi dompet anda, merokok juga dapat membahayakan kesehatan tubuh. Baik perokok aktif maupun perokok pasif, keduanya sama-sama terkena efek bahaya dari asap rokok. Bahkan kabarnya perokok pasif justru terkena dampak lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. 

Meski kadang dianggap membawa dampak positif bagi sebagian orang Pengaruh dan Dampak Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh
via pixabay

Bagi para perokok, memang sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan yang sudah menjadi kesehariannya tersebut. Bahkan meski setiap bungkus rokok telah diberi peringatan akan bahayanya rokok, tetap saja tidak digubrisnya. Padahal banyak orang sakit akhir merokok, namun orang tidak berhenti merokok. Merokok bukan hanya merugikan si perokok, namun juga mengusik dan memiliki pengaruh negatif pada orang-orang di sekitarnya. 

Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei selaku Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun. Namun pada kenyataannya, resolusi tersebut seolah tidak begitu memiliki dampak pada masyarakat Indonesia. Ketika di negara maju terdapat kecenderungan masyarakatnya untuk berhenti merokok, sayangnya di negara berkembang, contohnya Indonesia, kecenderungan merokok justru meningkat. 

Laporan WHO tahun 1983 menyebutkan, jumlah perokok berkembang2,1 persen per tahun di negara berkembang, sedangkan di negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 persen per tahun. Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8 persen laki-laki dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13 tahun ialah perokok. Bahkan, pada golongan remaja, 49 persen pelajar laki-laki dan 8,8 persen pelajar wanita di Jakarta telah merokok (Kompas, 30 Juni 2003). 

Kandungan Asap Rokok

Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Partikel yang dibebaskan selama merokok sebanyak 5 x 109 ppm. Komponen gas berisikan karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amonia, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Komponen partikel berisikan tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.

Meski kadang dianggap membawa dampak positif bagi sebagian orang Pengaruh dan Dampak Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh
via pixabay

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama ialah asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping ialah asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. 

Telah didapatkan 4.000 jenis materi kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (mampu mengakibatkan kanker), di mana materi racun ini lebih banyak terdapat pada asap samping. Misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak terdapat pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amonia 50 kali. Bahan-materi ini mampu bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruangan setelah rokok padam. 

Dampak Rokok pada Paru-Paru 

Merokok dapat menimbulkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Pada susukan pernapasan besar, sel mukosa membesar (disebut hipertrofi) dan kelenjar mukus kian banyak (disebut hiperplasia). Pada susukan pernapasan kecil, terjadi radang ringan sampai penyempitan akhir bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi kenaikan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. 

Akibat pergantian anatomi terusan pernapasan, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru dengan segala jenis tanda-tanda klinisnya. Hal ini menjadi penyebab utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (POPM). Merokok ialah penyebab utama timbulnya POPM, antara lain emfisema (pembengkakan) paru-paru, bronkitis kronis, dan asma. 

Meski kadang dianggap membawa dampak positif bagi sebagian orang Pengaruh dan Dampak Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh
via istockphoto

Merokok juga dapat menyebabkan timbulnya kanker paru-paru. Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4 - 5 dekade terakhir ini. Dari hasil penelitian didapatkan relasi erat antara kebiasaan merokok, utamanya sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. 

Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, merupakan materi karsinogenik (penyebab kanker). Tar juga berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lipat. 

Dampak Negatif Lainnya Akibat Merokok

Selain mengganggu, merusak, dan mengakibatkan penyakit dan gangguan pada paru-paru dan tata cara pernapasan insan, merokok juga mampu menyebabkan timbulnya aneka macam gangguan dan penyakit yang lain. Gangguan dan penyakit tersebut antara lain sebagai berikut: 

a. Jantung Koroner 

Merokok menjadi aspek utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung koroner. Merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan pembuluh darah perifer. 

b. Stroke 

Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak sehingga pecah (stroke) banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko maut lebih tinggi pada perokok daripada bukan perokok. 

c. Menurunkan Daya Tahan tubuh

Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan bahwa kebiasaan merokok menambahkemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada golongan perokok, AIDS muncul rata-rata dalam 8 bulan, sedangkan pada kalangan bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi aktivis lebih gampangnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS. 

d. Gangguan Fisiologis 

Nikotin mengganggu sistem saraf simpatetik yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen otot jantung. Selain menjadikan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, mengembangkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, keperluan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengusik kerja saraf, otak, dan banyak bab tubuh yang lain. Nikotin mengaktifkan trombosit sehingga terjadi adhesi trombosit (penempelan trombosit ke dinding pembuluh darah).

Karbon monoksida (CO) melarutkan hemoglobin, sehingga menurunkan persediaan oksigen untuk jaringan seluruh badan, termasuk otot jantung. CO mengambil alih kawasan oksigen di hemoglobin, mengusik pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/ penebalan dinding pembuluh darah arteri alasannya adalah penumpukan kolesterol). 

Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas (kekentalan) darah, sehingga membuat lebih mudah penggumpalan darah. Nikotin, CO, dan materi-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotelium (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, rokok juga mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.


Sumber https://santossalam.blogspot.com


EmoticonEmoticon