Jumat, 17 Juli 2020

Makalah Pentingnya Peta Desain Ilmu Ekonomi Dalam Pembelajaran Ekonomi

Makalah Pentingnya Peta Konsep Ilmu Ekonomi Dalam Pembelajaran Ekonomi

BAB I
PENDAHULUAN

Penguasaan bahan oleh pendidik dan buku pelajaran yang bermutu memiliki peran yang sangat strategis untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Penguasaan bahan oleh pendidik dan buku pelajaran yang berkualitas akan bisa membantu pendidik untuk mengorganisasi materi pemebelajaran secara utuh, sistematis, dan logis, dan pada alhasil akan mampu menolong penerima ajar untuk belajar (help student learn). Tentu hal ini tetap mempertimbangkan karakterisitk akseptor bimbing.

Berdasarkan pengalaman, dalam pengorganisasian bahan ekonomi maupun dalam penulisan buku pelajaran ekonomi masih sering terjadi perbedaan persepsi kepada pengembangan suatu konsep ekonomi di antara pendidik/penulis buku pelajaran ekonomi. Hal itu ialah sesuatu yang wajar, karena rancangan ekonomi memang memungkinkan untuk dikembangkan secara luas, dan pengetahuan ekonomi dari pendidik/penulis sangat kuat dalam pengembangan rancangan tersebut. Oleh alasannya adalah itu, untuk menolong pendidik/penulis buku pelajaran ekonomi dalam mengem-bangkan dan mengoraganisasikan materi secara utuh, sistematis, dan logis, kiranya dibutuhkan sebuah alat atau sarana yang mampu memedomani pengembangan pengorganisasian materi ekonomi tersebut. Salah satu alat/fasilitas yang dianggap penting dan berhubungan dengan pengembangan/ pengorganisasian bahan ekonomi tersebut yaitu peta konsep ilmu ekonomi (economic concept mapping).

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembelajaran dan Pengertian Ekonomi
Menurut aliran tingkah laris (behavior), berguru ialah pergantian tingakh laku selaku akhir dari adanya kekerabatan stimulus dan respon (Prasetya Irawan, 1995). Sementara itu berdasarkan Nana Sudjana dan Daeng Arifin (1988), belajar merupakan proses yang ditandai dengan adanya pergeseran pada diri seseorang (subjek belajar). Perubahan sebagai hasil mencar ilmu mampu ditunjukkan dalam bentuk pergeseran wawasan, pemaham-an, perilaku, keahlian, kecakapan, dan kesanggupan. Proses berguru ini akan lebih berhasil jika disokong dengan adanya proses pembelajaran (proses mengajar) oleh pendidik.

Mengajar (pembelajaran) mampu diartikan selaku kegiatan membim-bing siswa berguru. Bisa juga dikatakan bahwa mengajar (pembelajaran) merupakan aktivitas mengatur dan mengorganisasikan lingklungan yang ada di sekitar anak ajar supaya mendorong anak ajar tersebut melakukan aktivitas belajar (Nana Sudjana dan Daeng Arifin, 1988). Sementara itu Gagne (1988) menyatakan bahwa pengajaran (pembelajaran) merupakan insiden eksternal yang direncanakan untuk mendukung acara belajar anak asuh. Berdasarkan pemahaman-pemahaman tersebut, dapat dikatakan bahwa peng-pedoman (pembelajaran) merupakan sebuah aktivitas membuat/mengorgani-sasikan lingkungan anak didik semoga dapat mendorong anak latih tersebut melakukan aktivitas mencar ilmu. Kegiatan pengajaran/pembelajaran ini umumnya dilaksanakan oleh orang cukup umur yang disebut pendidik. Selanjutnya berdasarkan pengeertian pembelajaran tersebut, maka pembelajaran ekonomi dapat diartikan sebagai aktivitas mengorganisasikan lingkungan (fenomena ekonomi) yang ada di sekeliling anak latih, agar anak bimbing terdorong untuk mempelajari fenomena ekonomi tersebut, sehingga diperoleh kompetensi (keahlian hidup) berekonomi.

Banyak faktor yang berpengaruh kepada keberhasilan pendidik dalam melakukan pembelajaran ekonomi. Faktor tersebut antara lain ialah kesanggupan pendidik itu sendiri dalam menguasai/mengorganisasikan bahan (fenomena) ekonomi yang akan dibelajarkan terhadap anak ajar, serta ketersediaan fasilitas pembelajaranya. Salah satu fasilitas pembelajaran ekonomi yang sangat penting ialah buku teks (buku pelajaran) ekonomi itu sendiri. Kualitas buku pelajaran ekonomi sebagai penunjang pembelajaran ekonomi sungguh tergantung dari kemampuan penulis dalam menulis buku terseut. Untuk menolong pendidik dan penulis buku pelajaran ekonomi dalam mengorganisasikan bahan ekonomi, kiranya dibutuhkan sebuah aliran pengorganisasian bahan ekonomi. Pedoman tersebut tidak lain ialah peta desain ilmu ekonomi.

B. Pengertian Peta Konsep Ilmu Ekonomi
Novak dan Gowin (1985) mendefinisikan konsep sebagai ” ..... a perceived regularity in events or objects, or records in events or objects …..” Dengan demikian desain mampu berarti suatu catatan dari fenomena atau objek yang terjadi secara beraturan sehingga mampu diterima sebagai sebuah kebenaran, dan lalu diberi label atau nama. Misalnya sebuah ruangan yang di dalamnya ada beberapa meja, bangku/bangku, dan alat tulis diberi nama ruang kelas.

Selanjutnya mereka juga menjelaskan bahwa peta konsep ialah “paparan seluruh desain milik suatu disiplin ilmu yang saling terkait sehingga membentuk proposisi-proposisi yang menunjukkan pengertian/makna tentang disiplin ilmu tersebut”. Berdasarkan pengertian peta knsep tersebut, maka peta konsep ilmu ekonomi mampu diartikan sebagai paparan seluruh konsep ilmu ekonomi yang saling terkait sehingga terbentuk proposisi-proposisi yang mempunyai pengertian/makna tentang ilmu ekonomi.

Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa peta rancangan ilmu ekonomi merupakan sebuah paparan/gambaran korelasi yang mempunyai arti antarkonsep ekonomi sehingga membentuk suatu makna baru yang disebut proposisi tentang ilmu ekonomi. Misalnya relasi antara konsep penawaran dan desain permintaan akan membentuk proposisi baru yang disebut pasar; hubungan antara konsep modal dan tenaga kerja akan membentuk proposisi baru yang disebut perusahaan. Peta rancangan ilmu ekonomi berikutnya mampu dipakai sebagai pola dalam pengorganisasian atau pengembangan bahan ekonomi, baik untuk kepentingan pembelajaran maupun penulisan buku pelajaran ekonomi. Sebagaimana peta desain ilmu yang lain, Endang Sih Prapti dan Sugiharsono (2004) menerangkan bahwa peta konsep ilmu ekonomi juga mempunyai patokan tertentu, seperti:
  • Konsep-desain ekonomi yang bersifat umum mampu dijabarkan dalam konsep-konsep ekonomi yang lebih spesifik.
  • Hubungan antarfenomena ekonomi dapat bersifat horisontal maupun vertikal, dan juga bisa bersifat kausal maupun fungsional.
  • Hubungan antarkonsep ekonomi mampu membentuk relasi yang berarti dalam bentuk proposisi ekonomi.
  • Peta rancangan ilmu ekonomi mampu dikaitkan dengan kompetensi yang diharapkan dari sebuah kurikulum, baik untuk kepentingan pembelajar-an maupun untuk penulisan buku pelajaran
C. Kekhususan Peta Konsep Ilmu Ekonomi
Pada biasanya setiap disiplin ilmu mempunyai kekhususan tertentu yang tidak dimiliki oleh disiplin ilmu lainnya. Ilmu ekonomi pun mempunyai kekhususan tertentu yang perlu dimengerti oleh orang-orang yang terlibat dalam proses pembelajaran ekonomi, termasuk pendidik dan penulis buku ekonomi, serta akseptor didiknya. Endang Sih Prapti dan Sugiharsono (2004) menyebutkan 6 faktor kekhususan ilmu ekonomi yang perlu diangkut dalam peta konsep ilmu ekonomi. Keenam asperk tersebut yakni:

1. Manusia selaku Homoeconomicus yang Bermoral
Sebagai homoeconomicus (manusia ekonomi) dia menyadari bahwa jatidirinya ialah ciptaan Tuhan yang dianugerahi etika. Sebagai insan ekonomi yang bermoral, efek religius dan sosial sangat dirasakan oleh homoeconomicus. Oleh alasannya adalah itu, sikap homoeconomicus selalu memikirkan komponen-unsur religi dan sosial. Hal inilah yang membedakan seorang homoeconomicus dengan seorang kriminal ekonomi.

2. Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Ilmu Ekonomi
Ontologi ilmu ekonomi menyangkut objek apa yang dipejari oleh ilmu ekonomi. Adapun objek yang dipelajari ilmu ekonomi yaitu semua kegiatan atau upaya yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam rangka meraih kemakmuran. 

3. Keabstrakan dan Imajinasi
Tidak semua bagian pengetahuan dalam ilmu ekonomi ialah komponen yang aktual (konkrit). Sebagian bagian pengetahuan ekonomi bersifat abstrak, bahkan ada yang tingkat keabstrakannya cukup tinggi, contohnya pengetahuan tentang kepuasan (utilitas). Oleh alasannya itu dibutuhkan imajinasi yang besar lengan berkuasa untuk mempelajari wawasan dalam ilmu ekonomi.

4. Perbedaan Pendapat
Dalam analisis ekonomi sungguh dimungkinkan terjadinya perbedaan usulan antar individu/golongan. Dari perbedaan usulan inilah, berdasarkan John stuart Mill justru akan terjadi perkembangan ilmu ekonomi. Namun demikiantetap dibutuhkan adanya cara-cara untuk menyatukan perbedaan pendapat tersebut. Cara-cara ini menyangkut commonsense, norma-norma, waktu, dan siklus ekonomi.

5. Dialektika
Perbedaan pendapat juga didasarkan pada dialektika ilmu ekonomi yang ialah proses pembentukan pertimbangan tersebut. Ilmu ekonomi mengenal proses dialektika idealisme Hegel, dimana urutan pembentukan usulan diformulasikan "Tesa – Antitesa – Sintesa – Tesa – dan seterusnya."

6. Kesepakatan dan Kebiasaan (rule of thumb)
Dalam meberikan usulan tentang fenomena ekonomi, kadang kala dibutuhkan komitmen atau keiasaan yang dijadikan dasar argumentasi. Cara ini bisa dikerjakan ketika hasil analisis kepada fenomena ekonomi tidak mampu dilakukan secara sempurna. Misalnya analisis satu fenomena belum tamat, namun pendapat telah didesak untuk dikeluarkan, karena kepentingan penduduk . Dalam hal ini pertimbangan berdasarkan akad atau kebiasaan tetap mesti menyanggupi tiga pilar legalitas (bermoral, logis, dan dapat diper-tanggungjawabkan.

D. Manfaat Peta Konsep Ilmu Ekonomi Dalam Pembelajaran Ekonomi
Pada dasarnya peta rancangan ilmu ekonomi mempunyai faedah antara lain selaku berikut.
  • Dapat digunakan sebagai landasarn untuk mengorganisasikan pengeta-huan ekonomi.
  • Dapat digunakan untuk mengeksploitasi kompetensi ekonomi yang ada pada penerima ajar.
  • Dapat digunakan sebagai landasan penyusunan sistematika pembelajaran ekonomi.
  • Dapat digunakan sebagai landasan penyusunan kerangka (outline) buku pelajaran ekonomi.
  • Untuk membantu meringkas makna dari isi buku pelajaran ekonomi.
  • Untuk menolong penyusunan kurikulum bidang studi ekonomi.
  • Untuk membantu menampilkan wawasan ekonomi dan perubahannya dalam proses pembelaran ekonomi.
  • Membantu penerima didik mengitegrasikan pengetahuan ekonomi yang sudah dimiliki dan yang gres dipelajari dalam proses pembelajaran ekonomi.
  • Membantu guru maupun akseptor bimbing untuk mengetahui rancangan ekonomi secara utuh dan sistematis.
Dengan melihat faedah peta desain ilmu ekonomi tersebut, jelaslah bahwa peta desain ilmu ekonomi mempunyai tugas penting dalam pembelajaran ekonomi. Dengan peta rancangan tersebut, pembelajaran ekonomi akan lebih gampang meraih kompetensi akseptor asuh yang dikehendaki dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini disebabkan peta konsep ilmu ekonomi akan mempermudah guru dalam mengorganisasikan pengetahuan ekonomi menjadi bahan pembelajaran yang utuh, sistematis, dan logis. Di samping itu, peta rancangan ekonomi juga akan membuat lebih mudah penulis buku pelajaran ekonomi untuk mengorganosasikan wawasan/bahan ekonomi menjadi sebuah karya tulis (buku pelajaran) yang berkualitas dilihat dari sisi keutuhan dan sistematika bahan. Karakteristik bahan pembelajaran yang demikian itulah yang membuat lebih mudah akseptor bimbing untuk mengetahui materi yang dipelajari.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian bahan di wajah mampu ditarik suatu kesimpulan bahwa peta rancangan ilmu ekonomi memiliki faedah yang sangat penting bagi pendidik dan bagi penulis buku pelajaran ekonomi dalam mengorganisasikan pengetahuan/materi ekonomi. Peta rancangan ilmu ekonomi ini akan mampu diguakan sebagai landasan pengembangan dan pengorganisasin pengeta-huan/materi ekonomi sehingga terwujud materi pembelajaran ekonomi yang utuh dan sistematis. Dalam kaitannya dengan penulisan buku pelajaran ekonomi, peta rancangan ilmu ekonomi juga mampu menjadi landasan bagi penulis untuk menyebarkan dan mengorganisasikan pengetahuan/materi ekonomi, sehingga terwujud buku pelajaran yang bermutu dari segi keutuhan dan sistematika materinya. Kesimpulan lebih lanjut dapat dikatakan bahwa peta desain ilmu ekonomi memiliki tugas yang sungguh penting bagi pendidik maupun penulis buku pelajaran ekonomi dalam rangka merealisasikan materi pembelajaran ekonomi yang utuh, sistematis, dan logis. Karakteristik materi yang demikian itulah yang mempermudah bagi penerima didik untuk mengetahui materi yang dipelajarinya. Dengan demikian secara tidak langsung, adanya peta desain ilmu ekonomi aan menolong dan memperlancar pembelajaran ekonomi dalam mencapai tujuannya.

DAFTAR PUSTAKA
  • Endang Sih Prapti dan Sugiharsono, 2004, Peta Konsep Ilmu ekonomi, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  • Nana sudjana dan Daeng Arifin, 1988, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar-Mengajar, Cetakan Pertama, Bsndung, CV Sinar Baru.
  • Novak and Gowin, 1985, Concept Mapping, McGraw-Hill, International Edition.
  • Gagne, Robert M., 1988, Prinsip-Prinsip Belajar untuk Pengajaran, Terjemahan Abdilah Hanafi dan Abdul Manan, Surabaya, Usaha Nasional.
  • Prasetya Irawan, suciati, dan Wardani I.G.A.K, 1995, Teori Belajar, Motivasi, dan Keterampilan Mengajar, Pusat Antaruniversitas, Dirjen DIKTI, Departemen Pendidikan Nasional.

Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)