Sabtu, 18 Juli 2020

Makalah Karakteristik Administrasi Pendidikan

PENDAHULUAN
Selama ini adminitasi hanya dipandang sebagai aktivitas tulismenulis belaka. Pandangan orang demikian ini pasti bukan tidak berdalih. Secara phisik aktivitas admninistasi memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan acara administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi cuma dipandang selaku acara pendukung saja dalam melengkapai aktivitas yang ada di lapangan. Tidak seluruhnya persepsi demikian itu benar.

Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih diketahui dengan ketata usahaan di suatu forum mempunyai out put yang sungguh penting, terkait di aneka macam bidang, baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk manajemen yang berbentukdokumen mirip Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting yang lain akan memiliki nilai tinggi sekali di mata aturan, kalau akurasi isinya dijamin benar. Oleh alasannya adalah itu keakuratan data manajemen menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk manajemen yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data forum, fasilitas kurikulum hingga dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-forum pemerintah dan swasta. Dalam rangka menawarkan pelayanan yang bagus bagi masyarakat umum, pasti hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data manajemen pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir banyak sekali keperluan. .Seiring dengan pertumbuhan teknologi yang makin cepat ini, sudah barang pasti format manajemen pendidikan mesti capable terhadap teknologi gosip saat ini.

PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri Administrasi Manajemen Pendidikan
Administrasi pendidikan dan manajemen adalah dua perumpamaan yang hampir sama artinya, cuma cukup umur ini perumpamaan administrasi lebih lebih diketahui dan umum digunakan di dalam dunia perusahaan/ekonomi ketimbang di dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan dalam proses administrasi pendidikan terdapat kegiatan manajemen, dimana proses administrasi pendidikan bukan hanya menyangkut problem-urusan material, namun juga personal dan spiritual.[1]

Dalam pengenalan ilmu administrasi pendidikan dan administrasi, kiranya sangat perlu pembahasan kali lebih dispesifikkan. Pengelompokan Ilmu Administrasi terdiri atas (a) pengelompokan yang bersifat manajemen biasa , (b) pengelompokan di bidang pembangunan, (c) pengelompokan yang bersifat sektoral, dan (d) pengelompokan atas dasar Pelayanan administratif (administrative services). Pengelompokan yang terakhir ialah pelayanan administratif dijalankan oleh satuan kerja yang disebut dengan Kantor (Perkantoran) atau Manajemen Kantor (Perkantoran). Administrasi Perkantoran bertugas membantu pelaksanaan tugas pokok/tujuan Organisasi/Badan Usaha. Administrasi Kantor/Perkantoran lazimnya disebut “Sekretariat” atau “Tata Usaha” yang bertugas melaksanakan pelayanan administratif, berupa urusan: Kerumahtanggaan, Ketatausahaan, Kepegawaian, Keuangan, dan sebagainya yang bersifat pelayanan intern (internal services).[2]

Untuk memperoleh ciri-ciri admnistrasi administrasi pendidikan yang ideal pastinya harus diputuskan dahulu ruang lingkup, tujuan fungsi administrasi manajemen pendidikan. di bawah ini akan diuraikan secara singkat bagaimana sebenarnya peranan administrasi pada lembaga pendidikan :
Pengertian, dasar-dasar manajemen administrasi pendidikan

Administrasi pendidikan terkadang diartikan yakni penyelenggaraan aktivitas-aktivitas pendidikan dan pelayanan berguru yang dikelola atau diurus secara sistematik untuk meraih tujuan pendidikan. Di sekolah, administrasi merupakan sebagai unit yang memperlihatkan pelayanan belajar dan bertanggung-jawab atas mutu alumninya sekolah tersebut.[3]Administrasi administrasi pendidikan selaku suatu system yang terkait dengan sebuah institusi pendidikan didalamnya tentunya ada serangkaian acara atau proses kerjasama sejumlah orang yang mengkoordinasikan acara yang saling bergantung satu-sama yang lain untuk meraih atujuan secara optimal

B. Scope Administrasi Manajemen Pendidikan
Pada dasarnya, ilmu admnistrasi merupakan ilmu terapan dari sosiologi, psikologi serta antropologi. Dimana manajemen pendidikan akrab keterkaitannya dengan tata cara pengelolaan sumber daya insan yang bermaksud untuk mengembangkan kualitasnya. Di sekolah, guru selaku tenaga pengajar akan melakukan fungsi administrasi pembelajaran, mengorganisir murid, mengukur pertumbuhan murid dan aktivitas belajar yang lain yang dilaksanakan di sekolah formal.

Setiap kegiatan di dalam proses manajemen pendidikan di arahkan untuk meraih tujuan pendidikan. tujuan pendidikan tergambar di dalam kurikulum sekolah masing-masing. Adanya unsure tujuan ini menyebabkan perlunya pengadministrasian pelaksanaan kurikulum yang menjadi tugas dan tanggung-jawab kepala sekolah bersama guru-guru dan pegawai sekolah lainnya.[4]

Melihat uraian tersebut, bahwa ranah administasi administrasi pendidikan yaitu focus acara pada aktivitas administrasi pendidikan. Dimana para pelaksananya adalah : 1)pemerintah selaku pramusaji kebutuhan sekolah dan, 2). Sekolah sebagai pelaksana tekhnis acara pembelajaran. Kerjasama antara pemerintah dengan fihak sekolah ( guru, pegawai, kepala sekolah ) merupakan kontak manajemen manajemen pendidikan dan nantinya akan menciptakan situasi manajerial yang beroreintasi kepada mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah.

Dari uraian di atas, bahwa ranah admnistrasi administrasi pendidikan harus disokong oleh ilmu pengetahuan ihwal tujuan pendidikan serta berbagai wahana untuk meningkatkan mutu pendidikan. Wahana pendukung tersebut meliputi : ilmu-ilmu yang berhubungan seperti, psikologi pendidikan, sosiologi pendidikan, antropologi, ilmu komukasi, dan bimbingan. Ilmu-ilmu tersebut akan memperlihatkan dasar dalam pengelolaan murid yang menjadi bidang garapan admnistrasi pendidikan.[5]

C. Administrasi Manajemen Sekolah
Pentingnya manajemen dalam suatu instansi menimbulkan bab yang penting dalam roda tata manajemen sekolah. Administrasi itu sendiri ialah suatu upaya menimbulkan acara dan kerjasama anggota organisasi serta unsur – unsur yang lain menjadi efektif dan efisien. Tanpa disadari insan senantiasa dikaitkan dan dibingungkan dengan mekanisme dilema manajemen, alasannya adalah tata manajemen itu sendiri bekerjasama dengan sebuah “purpose”, cara – cara individu bekerja, serta pemanfaatan sumber – sumber yang ada secara efektif dan efisien.

D. Fungsi-fungsi Manajemen Administrasi pendidikan
Dalam pembahasan ini akan diuraikan secara singkat fungsi-fungsi manajemen manajemen dalam pendidikan yang diantaranya adalah: (1). Perencanaan organisasi (2) koordinasi, (3) komunikasi, (4) oraganisasi, (5) supervisi-kepegawaian-pembiayaan dan (6) evaluasi[6].


Dengan eksisnya sebuah tata administrasi yang tertib dan terstruktur serta besar lengan berkuasa menyebabkan daya kerja dalam suatu instansi lebih efektif dan efisien. Adapun untuk menguatkan hal tersebut tata manajemen dalam sebuah sekolah diklasifikasikan selaku berikut [7]:
Administrasi Kesiswaan
  • Adapun job dari tenaga adminsitrasi kesiswaan mencakup;
  • Mengisi buku induk siswa
  • Mengisi nilai raport pada buku induk siswa
  • Mencatat keadaan siswa, berkenaan dengan presensi siswa
  • Pengisian buku klapper
  • Pelayanan administrasi kesiswaan
  • Mencatat dan membukukan mutasi siswa
  • Administrasi Kurikulum
Menyusun sebuah kurikulum selaku pedoman proses aktivitas belajar dan mengajar dalam sebuah instansi guna mensukseskan dan memperlancar acara yang eksis di instansi tersebut.[8]

Administrasi Kepegawaian
  • Adapun job dari tenaga manajemen kepegawaian meliputi ;
  • Membuat buku induk pegawai
  • Mempersiapkan usul peningkatan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg, cuti pegawai, dan lain – lain.
  • Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru, maupun tenaga tata administrasi.
  • Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
  • Membuat laporan data sekolah dan pegawai.
  • Mencatat tenaga pendidik yang hendak mengikuti penataran.
  • Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat peran, surat kuasa, dan lain – lain.[9]
Administrasi Keuangan
  • Adapun job dari tenaga administrasi keuangan meliputi;
  • Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
  • Membuat laporan data anjuran pembayaran honor, rapel ke Pemerintah Kota.
  • Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
  • Membuat laporan dana pembangunan pada selesai tahun anggaran.
  • Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah ( RAPBS ).
  • Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ).
  • Menyetorkan pajak PPN dan PPh.
  • Membagikan gaji atau rapel.
  • Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.
  • Administrasi Perlengkapan/Inventerisasi

DAFTAR FUSTAKA
  • Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, cet.1( Bandung: ALFABETA, 2005
  • Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Gunung (Jakarta: Agung. 1996
  • Handoyo, T. Hani, Manajemen. Edisi 2,( Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003
  • Jones, Malcolm J, “CURRICULUM DEVELOPMENT, S1 Engineering Programs in Indonesia”,( Jakarta: Directorate General of Higher Education. EEDP, 2000
  • Surya Subrata, Manajemen Pendidikan di Sekolah,( Jakarta. PT.Rineka Cipta, 2004
  • Nasution.M.N Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta :Ghalia Indonesia, 2004
  • Sri Sujati Kadarisman, Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Aditya Utama, 1994
  • M. Ngalim Purwanto, manajemen dan Supervisi Pendidikan( Bandung: Rosdakarya, 1987
________________________
[1]M. Ngalim Purwanto, manajemen dan Supervisi Pendidikan( Bandung: Rosdakarya, 1987), h.7-8. lihat juga : Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: Dari Sentralisasi Menuju Desentraliasasi ( Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h.55. Manajemen tata cara yang di gunakan direktur dalam melakukan peran-tugas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti administrasi sekolah dasar dalam mengaplikasikan manajemen dengan melakukan proses, dimana kepala sekolah dasar berperan sebagai direktur bareng atau lewat orang lain berusaha mencapai tujuan institusional sekolah dasar secara efesien.

[2]www.google.com. Didownload pada tanggal 27 April 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Bag 2 Pengantar Ilmu Administrasi Negara Bag 1

[3]Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, cet.1( Bandung: ALFABETA, 2005), h.38. menurut haidar Nawawi sendiri, administrasi pendididkan yakni serangkaian acara atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara bermaksud dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal

[4]Purwanto, manajemen, h. 9

[5]Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Gunung (Jakarta: Agung. 1996), h.23

[6]Purwanto, administrasi, h.14

[7]Handoyo, T. Hani, Manajemen. Edisi 2,( Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003), h. 34

[8] Jones, Malcolm J, “CURRICULUM DEVELOPMENT, S1 Engineering Programs in Indonesia”,( Jakarta: Directorate General of Higher Education. EEDP, 2000), h.19. Sistem pendidikan melakukan pekerjaan berdasarkan kurikulum yang ditetapkan untuknya. Kurikulum ialah perangkat-lunak (software) utama bekerjanya metode pendidikan, sebagaimana sistem operasi bekerja untuk komputer. Sebagaimana metode operasi komputer yang senantiasa diubah-ubah dan di-revisi setiap ketika, demikian juga kurikulum suatu tata cara pendidikan, selalu di-utak-atik dan di-revisi. Kebanyakan para pelaku tata cara pendidikan menginginkan kurikulum yang bertahan tetap tidak berubah selama sedikitnya 5 (lima) tahun, tetapi sering sekali terjadi, begitu kurikulum itu ditulis dan dibukukan, lalu diperbanyak dan di-distribusi-kan, dikala itu pula dibutuhkan revisi dan perbaikan. Seperti hal-nya sistem operasi komputer yang sering di-revisi, maka kurikulum pun perlu diberi nama seperti metode operasi komputer, contohnya dengan menggunakan tahun disusunnya: “Kurikulum 1995 revisi 1997”, atau “Kurikulum 2000 Release 2.1/2003”, dan seterusnya.

[9]Surya Subrata, Manajemen Pendidikan di Sekolah,( Jakarta. PT.Rineka Cipta, 2004 ), h.19. lihat juga Nasution.M.N Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta :Ghalia Indonesia, 2004 ). wijayanti88@yahoo.co.id. Sebagai perlengkapan tata laksana kepegawaian ditawarkan format-format untuk menata pelaksanaan aktivitas tertentu yang dibutuhkan. Sesuai dengan prinsip tata laksana kepegawaian sekolah dasar yang menyeluruh dan berkelangsungan. Untuk itu telah diusahakan bentuk-bentuk pelayanan hak-hak pegawai/guru yang bertugas di seklah tertentu, pindah tempat, sampai yang bersangkutan berhenti menjadi pegawai / guru.

Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com


EmoticonEmoticon