
Plester lazimnya dipakai untuk mengobati luka kecil yang tidak begitu serius seperti luka gores. Selain itu plester juga berfungsi melindungi luka dari basil dan benturan sehingga menangkal luka bertambah parah. Plester luka didapatkan oleh Earle Dickson pada tahun 1920. Ia menciptakan plester luka alasannya terinspirasi dari istrinya, Josephine yang senantiasa teledor ketika mengolah makanan sehingga mengakibatkan luka-luka kecil pada tangannya setiap kali ia memasak.
Luka ringan bahu-membahu dilarang dibiarkan terbuka. Hal ini akan menimbulkan koreng, memperlambat proses penyembuhan kulit, dan mengembangkan risiko terkena jerawat dari kuman maupun basil dan meninggalkan bekas luka. Luka yang terbuka juga lebih gampang terpapar sinar matahari sehingga lebih usang merah dan menghancurkan sel-sel kulit baru selama proses pemulihan.
Dengan memakai plester luka kulit yang terluka akan lebih terlindungi. Selain itu oksigen mampu masuk dan kelembapan kulit pun masih tetap tersadar. Hal ini mampu mempercepat regenerasi kulit baru. Maka dari itu, paling baik untuk tetap menjaga semoga luka selalu tertutup sampai benar-benar sembuh.
Plester umumnya terbuat dari materi tenunan, plastik, atau karet lateks yang bisa merekat. Seiring pertumbuhan jaman, kini timbul aneka macam macam produk plester luka dengan bermacam inovasi termasuk di antaranya plester berisi obat cair dan plester untuk menyembuhkan luka parut. Ada juga plester luka yang bisa elastis mengikuti gerakan anggota badan. Atau plester tahan air dan mempunyai lem yang sungguh berpengaruh sehingga menempel lebih lama.
Inovasi baru kini telah menciptakan plester luka yang memiliki lapisan yang dapat berfungsi ampuh membunuh basil, menghalangi nanah dan mempercepat penyembuhan luka yang terbuka. Pada plester luka jenis ini kini bisa dijumpai dengan gampang mirip plester brand tensoplast dan hansaplast. Plester ini punya lapisan berupa bantalan luka. Bantalan luka ini mengandung silver yang melakukan pekerjaan aktif melepaskan ion – ion antiseptik selama proses penyembuhan luka.
Ion-ion antiseptik ini berfungsi mempercepat proses penyembuhan pada luka tersebut. Kandungan antiseptic yang ada di dalamnya akan menangkal bisul pada luka yang diakibatkan basil. Tidak hanya itu, antiseptic pada plester luka ini ialah senyawa kimia yang umum dipakai untuk membunuh atau menghalangi pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup mirip pada permukaan kulit. Terutama pada mikroorgsnisme yang berbahaya bagi luka seperti bakteri. Penggunaan antiseptik sungguh diusulkan alasannya adalah mampu memperlambat penyebaran penyakit.
Bantalan luka yang mengandung ion antiseptik ini perlahan mengobati luka. Proses penyembuhan luka akan kian cepat dengan cara merawat luka lebih baik. Seperti bersungguh-sungguh mengganti plester luka dan membersihkan dengan cairan antiseptik sebelum luka kembali ditutup dengan plester. Saat mengganti plester pun mesti hati-hati supaya tidak menyakiti kulit. Jika plester luka sukar dilepas, bisa direndam dahulu dengan air hangat barulah lepas dengan perlahan.
Selain jenis plester luka yang biasa digunakan untuk menyembuhkan luka, terdapat plester yang berfungsi berbagi pengobatan ke kulit yang disebut plester transdermal. Plester transdermal atau plester kulit adalah plester adesif yang mengandung obat yang ditempelkan pada kulit untuk menghantarkan kandungan obat lewat kulit dan dalam pedoman darah. Plester seperti ini pertama kali tersedia secara komersil dan disetujui oleh Food and Drug Administration Amerika Serikat pada Desember 1979, yakni jenis scopolamine untuk mabuk kendaraan. Sekarang plester jenis ini mampu didapatkan pada produk koyo yang mempunyai kandungan untuk meredakan nyeri otot.
Begitulah cara plester luka bekerja. Walaupun nampak kecil tetapi mampu menyembuhkan luka ringan pada tubuh. Jika anda mengalami luka rangan jangan dibiarkan saja, segera obati dengan plester luka. Membiarkan luka meskipun luka ringan mampu menimbulkan luka yang semakin jelek akhir bengkak. Daripada hal itu terjadi, alangkah lebih baik mencegah dengan segera kerjakan sumbangan pertama dengan memakai Hansaplast, bukan?
Luka ringan bahu-membahu dilarang dibiarkan terbuka. Hal ini akan menimbulkan koreng, memperlambat proses penyembuhan kulit, dan mengembangkan risiko terkena jerawat dari kuman maupun basil dan meninggalkan bekas luka. Luka yang terbuka juga lebih gampang terpapar sinar matahari sehingga lebih usang merah dan menghancurkan sel-sel kulit baru selama proses pemulihan.
Dengan memakai plester luka kulit yang terluka akan lebih terlindungi. Selain itu oksigen mampu masuk dan kelembapan kulit pun masih tetap tersadar. Hal ini mampu mempercepat regenerasi kulit baru. Maka dari itu, paling baik untuk tetap menjaga semoga luka selalu tertutup sampai benar-benar sembuh.
Plester umumnya terbuat dari materi tenunan, plastik, atau karet lateks yang bisa merekat. Seiring pertumbuhan jaman, kini timbul aneka macam macam produk plester luka dengan bermacam inovasi termasuk di antaranya plester berisi obat cair dan plester untuk menyembuhkan luka parut. Ada juga plester luka yang bisa elastis mengikuti gerakan anggota badan. Atau plester tahan air dan mempunyai lem yang sungguh berpengaruh sehingga menempel lebih lama.
Inovasi baru kini telah menciptakan plester luka yang memiliki lapisan yang dapat berfungsi ampuh membunuh basil, menghalangi nanah dan mempercepat penyembuhan luka yang terbuka. Pada plester luka jenis ini kini bisa dijumpai dengan gampang mirip plester brand tensoplast dan hansaplast. Plester ini punya lapisan berupa bantalan luka. Bantalan luka ini mengandung silver yang melakukan pekerjaan aktif melepaskan ion – ion antiseptik selama proses penyembuhan luka.
Ion-ion antiseptik ini berfungsi mempercepat proses penyembuhan pada luka tersebut. Kandungan antiseptic yang ada di dalamnya akan menangkal bisul pada luka yang diakibatkan basil. Tidak hanya itu, antiseptic pada plester luka ini ialah senyawa kimia yang umum dipakai untuk membunuh atau menghalangi pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup mirip pada permukaan kulit. Terutama pada mikroorgsnisme yang berbahaya bagi luka seperti bakteri. Penggunaan antiseptik sungguh diusulkan alasannya adalah mampu memperlambat penyebaran penyakit.
Bantalan luka yang mengandung ion antiseptik ini perlahan mengobati luka. Proses penyembuhan luka akan kian cepat dengan cara merawat luka lebih baik. Seperti bersungguh-sungguh mengganti plester luka dan membersihkan dengan cairan antiseptik sebelum luka kembali ditutup dengan plester. Saat mengganti plester pun mesti hati-hati supaya tidak menyakiti kulit. Jika plester luka sukar dilepas, bisa direndam dahulu dengan air hangat barulah lepas dengan perlahan.
Selain jenis plester luka yang biasa digunakan untuk menyembuhkan luka, terdapat plester yang berfungsi berbagi pengobatan ke kulit yang disebut plester transdermal. Plester transdermal atau plester kulit adalah plester adesif yang mengandung obat yang ditempelkan pada kulit untuk menghantarkan kandungan obat lewat kulit dan dalam pedoman darah. Plester seperti ini pertama kali tersedia secara komersil dan disetujui oleh Food and Drug Administration Amerika Serikat pada Desember 1979, yakni jenis scopolamine untuk mabuk kendaraan. Sekarang plester jenis ini mampu didapatkan pada produk koyo yang mempunyai kandungan untuk meredakan nyeri otot.
Begitulah cara plester luka bekerja. Walaupun nampak kecil tetapi mampu menyembuhkan luka ringan pada tubuh. Jika anda mengalami luka rangan jangan dibiarkan saja, segera obati dengan plester luka. Membiarkan luka meskipun luka ringan mampu menimbulkan luka yang semakin jelek akhir bengkak. Daripada hal itu terjadi, alangkah lebih baik mencegah dengan segera kerjakan sumbangan pertama dengan memakai Hansaplast, bukan?
Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com
EmoticonEmoticon