Selasa, 10 Maret 2020

Mengelabui Mesin Canggih di Bandara


Seorang

eksekutive muda bernama Asep berencana melakukan penerbangan dari Pontianak ke

Jakarta untuk mengikuti seminar bisnis properti. Sambil menunggu di bandara, ia

melihat disekelilingnya.




Pandangannya

tertuju pada sebuah mesin canggih yang bisa meramalkan peruntungan. Untuk mendapatkan

hasilnya, harus memasukan koin yang disediakan senilai Rp 20.000,-




Karena

penasaran, akhirnya Asep pun membeli 1 coin seharga Rp 20.000,-, kemudian ia

memasukan coin pada mesin canggih tadi.







Sementara

masih loading ia menunggu sebentar, 5 menit kemudian keluar hasilnya berupa

Audio, katanya:




Selamat datang, nama Anda Asep, umur 35

tahun berat badan 70 kg, Anda sudah menikah serta memiliki 2 anak. Anda akan

melakukan penerbangan dari Pontianak menuju Jakarta





Mengelabui Mesin Canggih di Bandara

Wah

canggih juga mesin ini, dia tahu nama, umur, berat badan, identitas dan tujuan

ku pergi kemana, gumam pak Asep dalam hati.





Setelah

ia masuk, ada seorang Pria yang juga memasukan coin ke dalam mesin canggih ini,

kemudian keluar hasilnya:




Selamat datang, Anda Bram, berusia 25 tahun

berat badan 60 kg, Anda baru saja mendapatkan kekasih di Pontianak dan Anda

akan segera menikah. Kami ucapkan selamat kepada Anda”





Pak

Asep menghampir orang tadi, kemudian ia bertanya: Apa benar Anda punya kekasih

di sini dan akan segera menikah?




Ya tentu saja,

jawab orang itu kepada Asep.




Kemudian

Asep berencana mengelabui Mesin canggih tadi dengan mengganti penampilannya.




Ia

pergi ke salon, berdandan dan berpakaian ala perempuan. Dalam hatinya ia

berpikir, apakah Mesin canggih tadi masih mengenali ku???




Kemudian

ia masuk ke bandara, beli 1 coin lagi dan sekarang ia masukan ke mesin canggih

tadi, 5 menit kemudian hasilnya muncul:






Selamat datang, Nama Anda masih Asep,

umur 35 tahun bedar badan 70 kg, Anda menikah serta memiliki 2 anak, Anda hanya

mengubah penampilan. Maaf Anda belum beruntung, saat ini Anda telah ketinggalan

pesawat  yang berangkat 15 menit lalu”





Akhirnya

Asep ketinggalan pesawat, dan ia gagal mengikuti seminar bisnis properti di

Jakarta, ia sangat menyesali perbuatannya.




Pesan Moral:



Terkadang

kita terlalu sibuk mencari kelemahan orang lain dan selalu berpikir negatif

dengan sesuatu yang kita lihat dan dengar. Sementara kita sibuk membayangkan

hal negatif, kita semakin ketinggalan dari orang lain.





“Keep

Positive Thinking”



Sumber er.com


EmoticonEmoticon