Di tutorial sebelumnya kita telah membahas pengertian Framework dan Keuntungan dari penggunaan framework. Laravel sendiri merupakan framework yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP. Namun diluar sana cukup banyak pilihan framework PHP lain, diantaranya Code Igniter, Symfony, Yii, dan Zend.
Pertanyaan sekarang, kenapa harus memilih Laravel?
Keunggulan Framework Laravel
Bagi saya pribadi, jawaban singkatnya adalah karena Laravel merupakan framework PHP paling populer saat ini. Berikut hasil Google Trends untuk 5 framework PHP dalam 5 tahun terakhir (2015 – 2020):
Google Trends menggambarkan apa yang paling banyak di search dari kotak pencarian Google. Terlihat bahwa Laravel sangat mendominasi jika dibandingkan 4 framework PHP lain, yakni CodeIgniter, Symfony, Zend dan Yii. Jika tertarik, anda bisa akses langsung ke: https://trends.google.com/trends/explore?date=today 5-y&q=Laravel,CodeIgniter,Symfony,Zend,Yii.
Meskipun tidak bisa dibuktikan secara langsung, tapi semakin populer sebuah teknologi maka bisa dikatakan teknologi tersebut juga memiliki fitur yang relatif baik.
Hasil Google Trends ini bisa saja berasal dari blunder atau hal negatif yang membuat orang banyak mencari keyword tersebut, tapi kasus seperti itu biasanya hanya berefek singkat, tidak dalam waktu tahunan seperti grafik di atas.
Kepopuleran Laravel juga bisa dilihat dari kebutuhan industri. Jika anda mencari lowongan kerja programmer back-end, maka besar kemungkinan lowongan tersebut mensyaratkan harus menguasai PHP hingga framework Laravel. Ini juga salah satu alasan untuk belajar Laravel.
Sebagai info tambahan, grafik di atas adalah tingkat popularitas framework PHP di seluruh dunia. Bagaimana dengan di Indonesia? Hasilnya jadi lebih menarik:
Terlihat 2 garis yang saling mengejar, yakni garis biru dan garis merah. Artinya, di Indonesia terdapat 2 buah framework PHP yang sama-sama populer: Laravel dan CodeIgniter. Meskipun di luar negeri Laravel sangat mendominasi, tapi di Indonesia CodeIgniter masih jadi salah satu pilihan framework PHP.
Jika anda memutuskan fokus ke bidang PHP back-end, maka bisa coba pelajari 2 framework ini: Laravel dan CodeIgniter. Lowongan kerja untuk keduanya juga sama besar (setidaknya menurut pengamatan saya). Ada perusahaan yang menggunakan CI, banyak juga yang memakai Laravel.
Bagaimana dengan framework lain seperti Symfony, Yii, atau Zend? Kita tidak bisa mengatakan kalau framework ini tidak bagus karena pada dasarnya setiap framework punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hanya kebetulan saja framework-framework tersebut kalah populer dari Laravel dan CodeIgniter. Ini sedikit miris karena di dalam Laravel banyak menggunakan komponen yang berasal dari framework Symfony.
Tujuan akhir dari penggunaan framework adalah agar kerjaan cepat selesai, tidak masalah ingin dibuat dengan framework apa saja. Beberapa perusahaan software juga membuat framework khusus yang tidak di-publish.
Web perusahaan besar seperti Tokopedia atau Bukalapak sangat mungkin menggunakan framework sendiri, karena mereka punya kebutuhan khusus yang bisa jadi belum tersedia di Laravel atau Code Igniter.
Meskipun nantinya kita bisa saja tidak menggunakan framework, namun pemahaman alur kerja framework tetap bermanfaat. Framework modern dirancang untuk skala industri dan mengikuti standar terbaik dalam pembuatan aplikasi. Kita bisa belajar banyak dalam mengelola kode program dengan tingkat kerumitan menengah ke atas.
Setelah “memantapkan diri” untuk memilih framework Laravel, berikutnya kita akan bahas tentang Pengertian Arsitektur MVC, yang menjadi inti dari framework Laravel.
Sumber wk.com
EmoticonEmoticon